Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sebut Impor Beras Berbahaya untuk Petani Pati

Pesantenanpati.com – Keputusan pemerintah pusat mengimpor 200.000 ton beras mengejutkan sejumlah pihak. Khususnya para petani di Kabupaten Pati.

Mitrapost.com menemui Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Pati Tri Haryama untuk mengetahui imbas impor beras ini terhadap daerah sentral beras seperti Pati.

Dijelaskan, tujuan pemerintah mengimpor beras adalah untuk memenuhi cadangan beras nasional. Meski demikian Tri Haryama mengakui jika kebijakan tersebut memberatkan petani di Pati. Impor beras bisa mengintervensi harga beras.

Jika harga beras impor ini lebih murah dibandingkan beras lokal sudah dipastikan beras petani lokal kalah bersaing di pasaran.

“Memang berdampak. Harusnya kalau kompor di bawah HET itu kasihan petani. Katakanlah petani kita jual beras Rp8.500 beras per kilo dan Bulog di bawahnya katakanlah Rp8.000 ribu per kilo. Pasti harganya kacau,” ujar terangnya.

Ia mengharapkan nantinya Bulog menyerap beras sesuai dengan harga yang sama dengan petani lokal.

“Karena Rp8.500 per kilo itu petani impas sudah ditakar dengan semua operasionalnya. Harus manut hitunganya petani,” imbuhnya.

BACA JUGA :   UMKM Pati Mulai Menanjak Bagus

Sayangnya meski Kabupaten Pati masuk dalam kategori sentral penghasil beras, Pemkab tidak bisa mengintervensi kebijakan pemerintah yang lebih tinggi.

“Gimana ya Bulog sekarang itu juga beda dengan dulu. Sekarang Bulog diwajibkan mencari untung. BUMN harus untung yang buntung petani,” tandasnya.

Meski demikian, Pemkab masih melakukan upaya stabilitas harga seperti operasi pasar, bilamana kegiatan impor ini berdampak buruk terhadap harga beras lokal. (*)

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sebut Impor Beras Berbahaya untuk Petani Pati“. Mitrapost.com, 14 Des 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *