Semarang, Pesantenanpati.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menilai menggunakan pupuk kandang yang difermentasi dapat menghasilkan padi organik yang lebih sehat dan meningkatkan produktivitas panen.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha, mengatakan bahwa satu hektare lahan hanya menghasilkan tujuh ton padi dengan memakai 525 kilogram pupuk kimia.
Sementara menggunakan pupuk kendang, dapat mendulang panen mencapai 9,6 ton dan keuntungan petani bisa tembus Rp46 juta lebih per hektare.
“Penggunaan pupuk organik akan membuat tanah semakin subur dalam jangka panjang. Selain itu, membantu petani jika terjadi kelangkaan pupuk kimia,” kata Ngesti.
Sementara Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan (Dispertanikap) menyampaikan akan meyosialisasi penggunaan pupuk organik. Pertanian organik akan berlangsung secara bertahap mengurangi pupuk kimia.
Sementara Ketua Gapoktan Mandiri, Ismail Saleh, mengatakan bahwa lahan pertanian organik dikelola seluas 10 hektare. Pada panen saat ini, mampu mencapai tiga ribu meter persegi.
Ismail menambahkan petani wajib mengembalikan kesuburan tanah dengan memakai pupuk organik, seperti pupuk kendang fermentasi. Namun, masih banyak petani yang ragu menggunakan pupuk organik.
“Dulu yang hasil panen sekitar lima ton menjadi tujuh ton. Dulu tujuh ton sekarang mencapai sembilan ton,” ungkapnya. (*)