Semarang, Pesantenanpati.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong program pompanisasi dan irigasi untuk mendukung pangan nasional.
“Ini merupakan langkah awal, karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045, Jawa Tengah ditetapkan pemerintah pusat sebagai penumpu pangan dan industri nasional,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno.
Sumarno mengatakan produksi beras di wilayahnya sempat turun lantaran dampak dari El Nino, sehingga pompanisasi diharapkan mengantisipasi efek kemarau dan meningkatkan produktifitas pangan.
Selanjutnya, dia menyampaikan program tersebut tak hanya menyediakan alat saja, namun juga menjamin ketersediaan sumber daya air.
“Kami berharap dalam rakor ini, bisa menghasilkan langkah-langkah untuk mengakselerasi pemanfaatan dari pompanisasi ini,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Supriyanto menegaskan program pompanisasi untuk meningkatkan ketahanan pangan saat kondisi iklim yang ekstrem.
“Kegiatan pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air, sehingga bisa mewujudkan perluasan areal tanam. Ini akan intensif dilakukan untuk mengairi lahan pertanian di luar irigasi reguler, dengan menggunakan pompa,” katanya.
Lebih lanjut, realisasi penambahan luas area Jateng sudah mencapai 46.445 hektare hingga pertengahan Mei 2024. Diketahui, penambahan luas tanam merupakan bagian program pompanisasi.
Adapun alokasi 1.682 irigasi perpompaan pada 35 kabupaten/kota dan 4.340 unit pompa di 32 kabupaten/ kota untuk Jateng pada tahun 2024.
Hingga saat ini, pencapaikan fisik irigasi pompa di Jateng taham pertama di setiap kabupaten telah menyentuh 70 persen.
“Sedangkan pemasangan atau pemanfaatan pompa sebesar 69,7 persen dari 4.340 unit,” tandasnya. (*)