Pati, Pesantenanpati.com – Bencana kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, JawaTengah. Sebanyak delapan desa telah mengajukan perminataan bantuan air bersih kepada badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, membenarkan beberapa desa di wilayahnya dilanda kekeringan.
“Jadi totalnya ada delapan desa. Di antaranya yakni Desa Tanjungsekar, Desa Tambahagung, Mantingan Tengah, Tambahmulya, Triguna, Mantingan, dan Ronggo,” jelasnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pati, ada 94 desa di 10 kecamatan bagian Selatan yang berpotensi mengalami bencana kekeringan.
“Di antara kerawanan itu seperti di Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Batangan, Juwana, Tambakromo, Kayen, Gabus dan Sukolilo,” ungkapnya.
Selanjutnya, Martinus mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan lebih dari 1000 tangki air bersih untuk dibagikan ke masyarakat. Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI), CSR peruasahaan, perbankan maupun dari masyarakat juga menyediakan air bersih.
“Dalam penanganan kekeringan ini kami memang menggandeng semua pihak untuk bersama-sama mengatasinya,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa puncak musim kemarau diprediksi sampai Agustus mendatang. Sedangkan akhir September sampai awal Oktober telah berganti ke musim penghujan.
Kemudian, Martinus berharap agar dampak kekeringan kali ini tak separah tahun sebelumnya.
“Tentu kami berharap dampak kekeringan ini tak separah pada tahun-tahun sebelumnya,” harapnya. (*)