Pesantenanpati.com – Terkait penyebab kematian pelaku penembakan berinisial M (60) di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum diketahui.
Pendalaman masih dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur dengan melakukan uji lab pada organ pelaku.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto di RS Polri, Jakarta Timur mengatakan bahwa autopsi telah dilakukan.
“Kemarin sudah (selesai) kita lakukan autopsi. Kita masih perlu pendalaman untuk pemeriksaan laboratorium dari organ-organ,” ujarnya dilansir dari Detik.
Sebagai informasi, organ yang dilakukan uji lab patologi anatomi adalah sampel organ jantung dan paru yang secara medis dapat menjelaskan penyebab kematian.
Hasil lab tersebut bersama dengan hasil autopsi berupa dokumen visum et repertum nantinya akan diberikan kepada penyidik.
“Jadi, saat kejadian kan si pelaku menembakkan diketahui orang banyak. Kemudian lari, lalu pingsan. Artinya sejak dia menembak sampai jatuh ini kenapa penyebabnya,” jelas Hariyanto.
Tim dokter forensik sendiri belum bisa memastikan terkait dugaan pelaku meninggal akibat asma karena ditemukan obat-obatan asma pada tas.
“Di tas ada obat-obatan asma. Jadi patologi anatomi sebenarnya asma yang bisa membunuh itu nanti pengaruhnya ke jantung. Jadi nanti hasil pemeriksaan patologi bisa menjawab,” jelas Haryanto.
Sebelumnya, seorang pria berinisial M melakukan penembakan ke kantor MUI di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa (2/5). (*)
“Penyebab Kematian Pelaku Penembakan di Kantor MUI Masih Didalami“. Mitrapost.com, 4 Mei 2023.