Dewan Dorong Pemkab Lakukan Tindakan untuk Minimalisir Banjir di Pati

Pati, Pesantenanpati.com – Setidaknya di tahun 2024, banjir telah menerjang delapan kecamatan di wilayah Pati yaitu Kecamatan Gabus, Kayen, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Tambakromo, Dukuhseti dan Pati kota.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan stakeholder segera melakukan tindakan untuk meminimalisir adanya banjir, terutama di daerah hulu yang memiliki kondisi memprihatinkan.

“Yang jadi masalah itu di daerah hulu (yang di atas) yang merupakan sumber dari aliran air kondisinya saat ini sangat memprihatinkan,” jelas Sukarno.

Politisi partai Golongan Karya (Golkar) tersebut mengatakan bahwa dalam menindaklanjuti tingkat banjir di Pati, harus ada rehabilitasi hutan. Sebab sejauh ini, tanaman-tanaman di hutan sudah berganti ke jenis tanaman semusim. Sehingga tingkat penyerapan air tidak bisa maksimal.

“Rehabilitasi hutan, tanaman-tanaman yang ada di atas. Utamanya di pegunungan Kendeng dan tidak menutup kemungkinan di daerah Muria timur,” jelasnya.

Ditemui terpisah belum lama ini, Kepala Badan Perencanaan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya menyampaikan penyebab banjir sejauh ini memang karena tingginya curah hujan dan tidak adanya tanaman pelindung yang mampu menyerap air.

BACA JUGA :   Aplikasi Presensiku Permudah Pantau Kehadiran ASN

“Kalau banjir memang tingginya curah hujan. Ketika curah hujan mestinya masuk meresap ke dalam tanah sebagian masuk ke aliran sungai,” ujar Budi.

“Tetapi kondisinya terbalik tanah sudah tidak mampu lagi menampung resapan air hujan. Karena memang tidak ada pohon-pohon pelindung, tidak ada lagi tanaman-tanaman konservasi,” tambahnya.

Dengan tidak adanya tanaman-tanaman pelindung, maka tanah tidak bisa lagi menyerap air yang turun ketika hujan. Sehingga air langsung mengarah ke sungai dengan membawa endapan lumpur. Lalu menyebabkan proses pendangkalan sungai lebih cepat, yang pada akhirnya akan mengakibatkan banjir. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *