Pesantenanpati.com – Sepanjang rentang sejarah, terutama pada era kontemporer, manusia selalu berjuang keras untuk bertahan dari dampak bencana alam maupun insiden yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sendiri.
Tidak jarang, teori konspirasi muncul dan menambah dimensi kompleks pada peristiwa bencana tersebut. Selanjutnya, mari kita telusuri beberapa teori konspirasi yang mungkin muncul dalam konteks ini.
Kejadian meledaknya bom nuklir di Jepang menandai titik awal dari era Perang Dingin
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus tahun 1945, dua bom nuklir dijatuhkan oleh Amerika Serikat di atas Kota Hiroshima dan Nagasaki. Ribuan orang tewas dalam tragedi ini, dimana mayoritas korban adalah warga sipil.
Kemudian Pada tanggal 15 Agustus tahun 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan diri Jepang, yang juga mengindikasikan akhir dari Perang Dunia II. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 2005, dua sejarawan ahli nuklir, yaitu Peter Kuznick dan Mark Selden, memutuskan untuk mengkaji kembali peristiwa lama ini. Mereka mengajukan teori kontroversial yang menyiratkan bahwa pengeboman tersebut mungkin dilakukan dengan tujuan memulai Perang Dingin, bukan untuk mengakhiri Perang Dunia II.
Selanjutnya, mereka berpendapat bahwa Presiden Amerika saat itu, Harry Truman, berupaya untuk memamerkan kekuatan kepada Uni Soviet, sehingga ia di duga melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Kuznick dan Selden juga menyatakan bahwa alasan lain di balik tindakan Truman tersebut adalah untuk mengendalikan ekspansi Uni Soviet di kawasan Asia.
Khususnya, Kuznick dengan tegas menyatakan bahwa menurutnya Jepang menyerah bukan semata-mata karena akibat dari serangan nuklir, tetapi juga di pengaruhi oleh invasi Soviet setelah bom nuklir di jatuhkan di kedua kota.
Tsunami besar yang terjadi pada tahun 2004 di yakini memiliki tujuan untuk mengoreksi rotasi bumi
Pada tanggal 26 Desember 2004, retakan antara Lempeng Burma dan Lempeng Hindia mengalami pecah, menyebabkan terjadinya gempa Sumatera-Andaman di sekitar Samudra Hindia. Gempa bawah laut ini memiliki kekuatan sekitar 9,1-9,3 pada skala Richter dan menghasilkan gelombang tsunami setinggi 30 meter.
Bencana ini mengakibatkan lebih dari 227.000 korban jiwa di empat belas negara berbeda. Titik kematian terjauh tercatat di Rooi-Els, yang berdekatan dengan Cape Town di Afrika Selatan. Tak lama setelahnya, teori konspirasi mulai bermunculan terkait peristiwa ini.
Beberapa pertanyaan di ajukan oleh para penganut teori konspirasi, seperti mengapa Amerika Serikat mengirimkan kapal perang ke lokasi tersebut, padahal tidak ada konflik berlangsung di wilayah tersebut. Mereka juga meragukan alasan mengapa tsunami “Boxing Day” ini terjadi tepat setahun setelah gempa besar di Iran pada tahun 2003.
Sejumlah orang bahkan percaya bahwa Amerika Serikat memiliki peran di balik bencana tersebut. Di sisi lain, teori konspirasi lainnya mengklaim bahwa gempa bumi dan tsunami ini sengaja di lakukan untuk memperbaiki rotasi bumi, atau ada yang menyebutkan bahwa tsunami sebenarnya di picu oleh bom nuklir yang berasal dari masa Perang Dunia II.
Israel di duga memiliki niat untuk memicu konflik nuklir dengan melakukan serangan bom terhadap Fukushima
Pada tanggal 11 Maret 2011, terjadi gempa bumi kuat dengan magnitudo 9,0 skala Richter yang mengguncang pulau utama Jepang, Honshu. Gempa ini menyebabkan timbulnya gelombang tsunami setinggi 10 meter. Dampak tsunami tersebut kemudian memicu terjadinya ledakan nuklir di pembangkit listrik Fukushima yang terletak di sepanjang pantai.
Pada tahun 2012, Jim Stone, mengemukakan pandangan bahwa bencana di Fukushima. Hal itu sebenarnya merupakan tindakan perang nuklir yang di lakukan oleh pemerintah Israel. Dalam teorinya yang panjang mencapai 9.000 kata, Stone mengklaim bahwa gempa bumi di Jepang sebetulnya merupakan hasil dari serangan nuklir yang di lakukan oleh Israel dengan tujuan untuk menghentikan Jepang dalam menyediakan uranium kepada Iran. Ia juga mengatakan bahwa Israel tidak puas dengan kerja sama antara Jepang dan Iran dalam bidang teknologi nuklir.
Pemerintah Amerika Serikat dapat “menciptakan” tornado
Tornado Moore pada tahun 2013, “monster” EF5 telah melepaskan lebih banyak energi daripada bom atom di Kota Hiroshima. Ahli meteorologi memperkirakan energi yang di lepaskan oleh tornado Moore selama 40 menit berkisar sampai 600 kali lebih tinggi daripada bom atom Jepang.
Tornado ini menewaskan 24 orang, melukai 212 orang, dan mengakibatkan kerusakan senilai 2 miliar dolar. Tak lama setelehnya, desas-desus pun mulai beredar. Alex Jones dari InfoWars mengatakan kalau pemerintah Amerika berada di balik “serangan cuaca” ini.
Kebakaran hutan di Australia di sebabkan oleh serangan laser
Kebakaran hutan yang terjadi di Australia baru berakhir pada Mei 2020. Kemudian ribuan rumah, hewan dan area hutan yang luas hancur. Sekitar 34 orang meninggal secara langsung karena keracunan asap.
Seperti halnya catatan lain dalam daftar ini, insiden kebakaran ini juga tak lepas dari dugaan teori konspirasi. Banyak penduduk di Australia meyakini bahwa penggunaan laser dan “bom cerdas” telah di manfaatkan untuk memicu kebakaran hutan. Keyakinan juga mengemuka bahwa alasan di balik tindakan pembakaran ini memiliki kaitan dengan kelompok elit global.