Posyandu Ngudi Lestari 1 Rembang Raih Juara Satu se-Jateng

Rembang, Pesantenanpati.com Posyandu Ngudi Lestari 1 Desa Grawan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, berhasil meraih juara satu pada lomba implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024.

Atas prestasi tersebut, Posyandu Ngudi Lestari 1 maju ke tingkat nasional pada bulan Juli mendatang dalam ajang yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan Rembang dr. Ali Syofi’I, mengatakan beberapa tanah penilaian yang harus dilalui, yakni seleksi administrasi, seleksi paparan melalui daring, dan visitasi tim penilai Provinsi Jawa Tengah ke posyandu.

“Ada tiga inovasi yang diterapkan di posyandu tersebut yaitu Forum Kesehatan Desa dalam Rumah Desa Sehat (FKD dalam RDS ) , TELPONI (Temokno Laporno Openi), dan GERDU GRAWAN (Gerak Cepat Kader Posyandu Grawan),” ungkap Ali.

Diketahui, Inovasi Gerdu Grawan dilaksanakan pada awal 2022 bersamaan dengan Forum Kesehatan Desa dalam Rumah Desa Sehat (FKD dalam RDS) sebagai strategi pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2022, angka kematian ibu, bayi, dan balita cukup tinggi di Kabupaten Rembang sehingga program Temokno Laporno Open (TELPONI) dicanangkan untuk mengatasi masalah tersebut. Gerdu Grawan pada era TELPONI bertugas membagi wilayah binaan kader berdasarkan sasaran, yaitu ibu hamil, bayi, balita.

BACA JUGA :   Ratusan Karyawan Pabrik Garmen Pati Alami Keracunan

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Rembang, drg.Dini Nuraida menjelaskan pelaksanaan ILP pada Posyandu Ngudi Lestari 1 dikarenakan rendahnya kunjungan per siklus hidup pada saat posyandu buka.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gerdu Grawan diluncurkan untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu ILP Ngudi Lestari 1, pertama dengan membagi tanggung jawab kader dari keluarga binaan sesuai KK agar kunjungan ke rumah lebih mudah.

Kedua, membuka posyandu ILP pada pertemuan di tingkat RT, misalnya arisan, pengajian, hingga pertemuan kelompok tani.

“Sebelum hari pelayanan posyandu kita sudah punya data target, mulai bayi, balita, dan ibu hamil yang harus datang, juga ada  sasaran  anak remaja, usia dewasa dan lansia satu tahun satu kali minimal harus diskrining. Nah dari target sasaran itu ketahuan yang tidak bisa hadir siapa, maka kami kunjungi,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *