Pati, Pesantenanpati.com – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati soroti maraknya aksi kekerasan yang terjadi di Pati. Menurutnya, pasca terjadinya peristiwa di Sukolilo yang viral, banyak yang menjelek-jekekkan Pati melalui media sosial (medsos).
Hal itu terlihat dari adanya berita-berita lama dan hoaks yang banyak dimunculkan kembali. Sehingga berpengaruh kepada citra Kabupaten Pati.
“Beberapa kali kami menemukan di medsos, berita lama dimuat kembali, jadi itu hoaks, dan itu sangat merugikan Pati, karena jangan sampai berpengaruh pada investor yang akan masuk,” ujarnya.
Maka dari itu, Joni meminta agar Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dan jajarannya bisa memerangi persoalan ini. Dirinya menilai bahwa pihak eksekutif melakukan pembiaran.
“Harusnya yang terdepan memerangi masalah itu adalah eksekutif, yakni Pj Bupati dan bawahannya, jangan dibiarkan begitu saja,” tandasnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menyinggung adanya aksi damai yang dilakukan oleh sejumlah elemen di Simpang Lima Pati beberapa waktu lalu. Dalam aksi itu ternyata tidak ada dukungan dan keterlibatan dari Pemkab Pati, hanya dari ormas, karang taruna, seniman dan beberapa organisasi lain.
“Pak Pj Bupati harusnya cepat tanggap, jangan diam saja, kasihan teman-teman kita diluar sana, yang dihujat oleh para netizen dan masyarakat luar,” ucapnya.
“Eksekutif harusnya bisa cepat membeckup persoalan ini dengan memunculkan berita yang baik, jangan terkesan melakukan pembiaran, karena kita disini (Pati) itu cinta damai,” paparnya. (Adv)