Pesantenanpati.com – Berikut bulan Jawa yang baik untuk menikah.
Perlu diketahui bahwa bulan diatas hanya berlaku dengan adat Jawa.
-
Bulan Ruwah
Bulan ini jatuh beberapa hari sebelum Bulan Ramadhan. Biasanya di Bulan Ruwah, masyarakat jawa sering mengunjungi para leluhur mereka yang sudah tiada. Selain itu, di bulan ruwah pula banyak masyarakat jawa melangsungkan pernikahan.
Konon katanya, pasangan yang menikah di bulan ini akan mendapatkan banyak rezeki yang melimpah dan terhindar dari yang namanya fitnah. Tetapi, tidak semua tanggal di bulan ini baik.
Tanggal 4, 12, 13, 26, 28 adalah beberapa tanggal yang tidak diizinkan atau tidak disarankan dalam melakukan akad.
-
Bulan Rajab
Di antara bulan yang direkomendasikan oleh nenek-nenek moyang dahulu, bulan rajab menjadi yang paling baik. Di mana, pasangan yang melangsungkan pernikahan di bulan ini akan mendapatkan rezeki yang melimpah ruah. Menurut kepercayaan, pasangan yang menikah di bulan ini akan banyak tamu yang datang.
Baik itu dari keluarga, teman, atau juga sahabat. Selain itu, leluhur zaman dahulu pun percaya, menikah di bulan rajab bisa mempunyai momongan dengan cepat dan lancar dalam melakukan berbagai usaha yang dilakukan.
Untuk bulan Rajab sendiri leluhur melarang kamu menikah di tanggal 2, 13, 14, 18, 27.
-
Bulan Syawal
Bulan Syawal adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu. Karena di bulan ini seluruh umat islam yang menjalankan ibadah puasa merayakan kemenangan. Tidak hanya kamu saja yang menang melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan tetapi, kamu yang ingin menikah pun juga mendapatkan keberkahan luar biasa.
Kamu akan mendapatkan rezeki yang melimpah, penuh dengan cinta, dan dinaungi kasih sayang. Kebahagiaan akan mengalir tanpa henti dengan berkumpulnya keluarga dari berbagai daerah. Untuk tanggal yang dilarang jatuh pada 2, 10, dan 20.
-
Besar
Bulan Besar atau Dzulhijjah menjadi salah satu bulan yang sangat dihormati dalam tradisi masyarakat Jawa, khususnya dalam konteks pernikahan menurut primbon Jawa. Dalam pandangan primbon Jawa, bulan ini dianggap membawa peruntungan yang baik bagi pasangan yang memutuskan untuk menikah di dalamnya.
Menurut keyakinan masyarakat Jawa, pernikahan yang dilangsungkan di bulan Besar akan membawa berkah dan kemudahan dalam kehidupan rumah tangga. Keberuntungan ini tidak hanya terbatas pada aspek keuangan, namun juga mencakup keberlimpahan harta dan kelancaran hidup. Bulan Besar dipandang sebagai periode yang penuh keberkahan, di mana pernikahan yang dilakukan pada waktu ini diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan kesuksesan bagi kedua mempelai.
-
Jumadil Akhir
Jumadil Akhir yang merupakan bulan keenam dalam kalender Jawa dan Hijriyah, memiliki keistimewaan khusus dalam tradisi pernikahan masyarakat Jawa, menurut pandangan primbon Jawa. Bulan ini dianggap sebagai waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan, dengan keyakinan bahwa pernikahan yang diadakan di bulan ini akan membawa keberuntungan dalam hal harta, keharmonisan, dan kebahagiaan.
Menurut pandangan primbon Jawa, bulan Jumadil Akhir dianggap membawa peruntungan yang baik dalam aspek keuangan. Pernikahan yang dilakukan di bulan ini diharapkan dapat membawa kelimpahan rezeki bagi kedua mempelai. Kepercayaan ini mencerminkan keterkaitan erat antara waktu pelaksanaan pernikahan dan keyakinan terhadap energi positif yang diyakini hadir pada bulan Jumadil Akhir.
Selain itu, bulan Jumadil Akhir juga dianggap memiliki pengaruh positif terhadap keharmonisan dalam rumah tangga. Pasangan yang menikah di bulan ini dipercaya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan ketenangan, menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dan damai. Keberkahan yang dihubungkan dengan bulan Jumadil Akhir tidak hanya terbatas pada aspek materi, tetapi juga mencakup keberkahan dalam hubungan dan kehidupan keluarga.