Pesantenanpati.com – Petani di Rembang mengungkapkan bahwa pertanian modern dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada pertanian manual.
Sebelumnya, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz bersama Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan dan Dandim 0720 Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak menghadiri kegiatan panen raya padi di Desa Sidomulyo Kecamatan Kaliori.
Dalam hal ini, Suwarno selaku Ketua Kelompok Tani Nanggala Desa Sidomulyo menyebut pengolahan tanah dengan memakai alat mesin pertanian mendatangkan lebih besar keuntungan daripada sistem tenaga manusia.
Uang yang didapat dari panen padi dari sistem manual, sebanyak 7,1 ton dikali harga gabah Rp5.200 kilogram, sehingga total pendapatan Rp36,9 juta lebih, biaya pengolahan tanah Rp.17,3 juta lebih. Untung yang didapat petani sebesar Rp19,5 juta lebih per hektare.
Sedangkan pengolahan lahan menggunakan mekanisasi mulai penggunaan traktor sampai dengan mesin panen atau combine harvest , petani mendapatkan keuntungan lebih banyak yakni sebesar Rp25 juta lebih per hektare.
“Di masa tanam pertama 2022/ 2023 ini ada perbedaan yang signifikan antara sistem manual dengan sistem alat. Kita ada keuntungan yang manual Rp.19 juta sekian yang pakai alat Rp.25 juta sekian,” ungkapnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan wilayah Kaliori-Sumber memang menjadi salah satu pilar pangan di Kabupaten Rembang. Bupati menambahkan sejak 2016 Pemerintah Kabupaten berkomitmen melakukan modernisasi pertanian. Hal ini dibuktikan dengan mengucurkan bantuan 500 hingga seribu alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani. Mulai hand traktor, cultivator, rotary dan combine yang harga mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Agus Iwan Haswanto mengatakan saat ini lahan pertanian di Rembang yang sudah memasuki musim tanam kedua (walik dami) sebanyak 2 ribu hektare. Sedangkan yang belum panen seluas tanam 25 ribu hektare dari 27 ribu hektare lahan tanam MT 1.
“Dari 27 ribu hektare yang sudah panen di bulan Januari sekitar 500 hektar, sedangkan pada bulan Februari diprediksi panen sekitar 8.500 hektare dan sisanya 14.500 hektare akan dipanen pada bulan Maret 2023 ini,” ujar dia.
“Petani Rembang Sebut Pertanian Modern Datangkan Keuntungan Lebih Besar“. Mitrapost.com, 24 Februari 2023.