Hidup Sebatang Kara dan Jadi Korban Banjir, Nenek di Pati Mengharapkan Uluran Tangan

Pati, Pesantenanpati.com – Nenek paruh baya yang hidup sebatang kara, bernama Radinah (93) mejadi salah satu warga yang terdampak banjir di Desa Banjarsari dan memilih untuk bertahan di rumah.

Ia memiliki gangguan pada penglihatannya alias buta dan mengaku belum menerima bantuan dari pihak yang berwenang.

Berdasarkan informasi dari Ketua RT 01 RW 02 Desa Banjarsari, Edy Margiyono (51) membenarkan akan kondisi warganya tersebut.

Pihaknya berharap kepada Pemerintah Desa hingga daerah agar Nenek Radinah dapat diprioritaskan untuk memperoleh bantuan sosial (bansos).

“Saya sebagai tetangga sekaligus Ketua RT 01 RW 02 mas, mewakili Mbah Radinah berharap agar beliau dapat segera mendapatkan bantuan apapun itu, entah PKH atau jenis bantuan lainnya. Karena selama ini beliau tak menerima itu,” katanya saat mengantar awak media ke lokasi rumah Mbah Reginah pada Senin, (2/1/2022).

Selain belum menerima bantuan, kondisi rumah berukuran sekitar 3×3 meter yang ditinggali oleh Mbah Radinah juga memprihatinkan.

Terjangan aliran air banjir yang diprediksi berpotensi semakin tinggi dan besar, dikhawatirkan dapat merobohkan rumah reotnya.

BACA JUGA :   Pj Bupati Temui Pendemo, Dukung PNBP Turun

“Kalau dilihat dari kondisi rumah ini mas, kan harusnya minimal mendapatkan bantuan RTLH lah. Karena kami juga khawatir kondisi rumah seperti ini,” terang Edy.

Dengan kondisi yang serba kekurangan, Radinah hanya bisa duduk di atas kasur panggung di tengah kepungan banjir setinggi sekitar 75 cm.

Dalam aktivitas kesehariannya, Mbah Radinah dibantu oleh anak angkatnya yang juga menjadi korban banjir.

Saat ini, Mbah Radinah hanya berharap uluran tangan dan bantuan dari para dermawan mendatangi rumahnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Pemerintah Desa Banjarsari melalui Sudiman, selaku Kepala Desa setempat mengungkapkan bahwa warganya tidak memiliki identitas berupa KTP.

Pihaknya mengaku sudah berusaha memberikan arahan kepada anak angkatnya untuk membuat identitas diri agar dapat diajukan bansos.

“Mbah Rabinah itu mas tidak punya identitas, disuruh ngurus KTP itu tidak mau dan tidak ada yang menguruskan. Karena bantuan itu harus memiliki KTP,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sudiman menambahkan berkaitan dengan bantuan korban bencana banjir baru akan dilakukan pendistribusian pada esok hari.

BACA JUGA :   Penanaman Pohon di Kawasan Perlindungan Diharapkan Bisa Kurangi Polusi

“Kalau bencana ini memang baru ada bantuan. Besok baru tak distribusikan, karena baru diperoleh pada hari ini,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *