Pemkab Rembang Targetkan Program Intervensi Pencegahan Stunting 100 Persen

Rembang, Pesantenanpati.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menargetkan intervensi serentak pencegahan stunting yang dimulai sejak awal Juni mencapai 100 persen untuk calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), dan balita pada akhir bulan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, menegaskan pentingnya program pencegahan stunting tersebut memenuhi target.

“Apa yang dilakukan untuk indikator sukses tersebut, 100% balita dan ibu hamil harus datang ke posyandu. Tidak boleh tersisa satu pun sasaran yang tidak ke posyandu. Mungkin nanti salah satu caranya kalau tidak datang ya didatangi agar bisa 100%,” ujarnya.

Selanjutnya, program tersebut menyasar 3.760 bumil dan 40.569 balita. Diketahui, Kecamatan Sedan memiliki jumlah paling banyak, yakni 3.612 balita dan 339 bumil. Sementara, calon pengantin (catin) jumlah pastinya masih dikoordinasikan dengan lembaga terkait.

Masyarakat yang akan menggelar pernikahan wajib datang ke posyandu desa masing-masing untuk dilakukan pemeriksaan dan pencegahan stunting.

“100% calon pengantin harus datang ke posyandu, kemudian diberikan edukasi, diukur LILAnya, kalau diketahui beresiko ya harus dibawa ke puskesmas untuk dilakukan edukasi dan intervensi. Jadi tidak hanya tindakan di posyandu saja tapi juga ada di puskesmas,” tandasnya.

BACA JUGA :   Jokowi Respon Laporan Dugaan Kecurangan di TPS

Adapun beberapa indikator kunci keberhasilan program intervensi serentak pencegahan stunting:

  1. 100% bumil dan balita datang ke posyandu.
  2. 100% bumil diukur lingkar lengan atas (LILA).
  3. 100% balita ditimbang dan diukur tinggi atau panjang badannya dengan alat antropometri terstandar.
  4. 100% bumil dan balita terdeteksi masalah gizi.
  5. 100% bumil dan balita bermasalah gizi dirujuk ke puskesmas.
  6. 100% bumil dan balita bermasalah gizi diverifikasi status gizinya di puskesmas dan mendapatkan intervensi segera.
  7. 100% bumil dan balita mendapat edukasi pencegahan stunting di posyandu atau puskesmas.
  8. 100% catin mendapatkan bimbingan perkawinan di KUA dan lembaga agama lainnya.
  9. 100% catin mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran LILA di posyandu oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).
  10. 100% bumil, balita, dan catin mendapatkan pendampingan oleh TPK.
  11. Catin terdata di Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).

Sebagai informasi, program intervensi serentak tersebut dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan melibatkan stakeholder yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *