Pesantenanpati.com – Bali terdapat sistem sosial yang dikenal sebagai kasta yang juga ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Namun, sistem ini lebih sering disebut sebagai sistem kasta Bali karena memiliki beberapa perbedaan dengan sistem kasta yang ada di India, yang biasanya lebih terkenal.
Sistem kasta Bali terdiri dari empat kasta utama yang disebut sebagai varna dalam bahasa Bali. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing varna:
-
Brahmana
Varna ini terdiri dari para pendeta, pemimpin keagamaan, dan orang-orang yang berhubungan langsung dengan aktivitas keagamaan. Mereka bertanggung jawab atas ritual keagamaan, penyembahan, dan pengetahuan agama.
-
Kesatriya
Selanjutnya, varna ini terdiri dari orang-orang yang berhubungan dengan kekuasaan, politik, dan pertahanan. Mereka adalah para pemimpin, prajurit, dan pejabat pemerintahan.
-
Wesia
Pada varna urutan ketiga ini terdiri dari pedagang, petani, dan pengrajin. Mereka berperan dalam kegiatan ekonomi dan produksi.
-
Sudra
Varna ini terdiri dari pekerja manual dan buruh. Mereka melakukan pekerjaan fisik dan tugas-tugas yang di anggap rendah dalam hierarki sosial.
Selain varna utama ini, terdapat juga kelompok yang di sebut kasta rendah atau kasta luar yaitu Candala. Mereka adalah kelompok yang dianggap berada di luar sistem kasta utama dan melakukan pekerjaan yang dianggap tidak suci, seperti pekerjaan pemakaman atau pembersihan sampah.
Penting untuk dicatat bahwa sistem ini telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Selain itu juga ada pengaruh dari agama Hindu di Bali yang juga memainkan peran penting dalam sistem ini. Meskipun sistem kasta masih ada dalam beberapa bentuk, terutama dalam konteks kehidupan sosial dan upacara keagamaan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Bali cenderung lebih menerima dan inklusif.
Sistem kasta telah menjadi subjek kontroversi, dan pandangan terhadapnya bisa bervariasi. Penjelasan di atas hanya merupakan gambaran umum tentang sistem kasta Bali dan tidak mencakup semua nuansa dan variasi yang ada dalam masyarakat Bali.
Di Bali, masyarakatnya lebih terkenal dengan sistem sosial yang di sebut sistem sosial kekeluargaan atau sistem desa adat. Sistem ini berdasarkan pada adat istiadat, tradisi, dan nilai-nilai budaya Bali yang unik.
Dalam sistem sosial kekeluargaan Bali, ada pembagian kelompok berdasarkan garis keturunan dan desa-desa adat. Desa-desa adat di Bali di pimpin oleh seorang kepala desa yang di sebut Pemangku. Pemangku memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan dan ketertiban desa, serta memimpin upacara keagamaan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Bali adalah tempat yang heterogen dan terbuka, di mana masyarakatnya cenderung menerima dan menghargai keragaman. Semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka, dapat berpartisipasi dalam upacara adat dan kegiatan sosial di Bali.
Bagi kamu yang tertarik dengan konten serupa, kunjungilah kanal YouTube Pojoke Pati.