Pesantenanpati.com – Di era yang serba digital, banyak dari kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk. Entah saat bekerja di depan layar, menonton tayangan favorit bahkan ketika berkendara. Tanpa disadari, kebiasaan ini memberi dampak serius bagi kesehatan jantung.
Penelitian dari American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa duduk terlalu lama lebih dari 6-8 jam sehari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Ini terjadi bukan hanya karena tubuh kurang bergerak, tetapi juga karena metabolisme melambat ketika kita duduk dalam waktu lama.
Saat tubuh jarang digunakan untuk aktivitas fisik, pembakaran kalori menjadi minim. Akibatnya, lemak dalam tubuh lebih mudah menumpuk, termasuk di area perut dan sekitar organ vital seperti jantung.
Lemak visceral inilah yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kolesterol baik (HDL), dan menaikkan tekanan darah yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, duduk lama juga membuat aliran darah menjadi kurang lancar. Pembuluh darah di kaki bisa tertekan, menyebabkan sirkulasi melambat dan meningkatkan risiko penggumpalan darah. Jika gumpalan ini berpindah ke jantung atau otak, bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke mendadak.
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of the American College of Cardiology (2021) menyebutkan bahwa duduk lebih dari 10 jam sehari berisiko 18% terkena penyakit jantung.
Bahkan olahraga rutin pun tidak sepenuhnya bisa mengimbangi dampak buruk dari terlalu banyak duduk, jika tidak dibarengi dengan istirahat aktif selama aktivitas duduk itu sendiri.
Namun, bukan berarti kita harus panik dan langsung berhenti bekerja. Solusinya ada pada keseimbangan dengan mencoba melakukan microbreaks berdiri dan berjalan ringan setiap 30–60 menit.
Jika bekerja dari rumah atau kantor, bisa disiasati dengan standing desk atau berdiri saat menerima telepon. Aktivitas ringan seperti stretching, jalan kaki sebentar ke dapur atau menaiki tangga juga sangat membantu.
Menerapkan gaya hidup aktif, meskipun dengan langkah kecil, mampu menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan. Selain itu, memperhatikan pola makan dan kualitas tidur juga menjadi bagian penting dari menjaga kesehatan jantung secara menyeluruh. (*)