Realisasi Tanam Padi di Jawa Tengah Baru 53 Persen, Jokowi Minta Petani Segera Tanam Padi

Pekalongan, Pesantenanpati.com – Memasuki musim hujan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para petani untuk segera menanam padi.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan peninjauan penanaman padi di Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

“Karena hujan sudah mulai di banyak provinsi, kita ingin mendorong agar petani segera mulai menanam padi,” kata Jokowi, Rabu (13/12/2023).

Tak sendiri, turut hadir mendampingi Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudajana, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.

Ia menyebut el nino berdampak pada mundurnya waktu tanam petani. Sementara itu, pihaknya menargetkan produksi padi tahun 2024 mendatang bisa mengalami kenaikan.

“Kita kejar agar tanam, tanam, tanam. Kita harapkan di bulan Maret atau April sudah mulai panen. Targetnya harus naik. Kemarin kita sempat turun karena elnino,” paparnya.

Pihaknya mengaku telah meminta Menteri Pertanian untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk petani. Mengingat ketersediaan pupuk menjadi masalah.

“Dulu subsidi harus pakai kartu tani, sekarang pakai KTP bisa. Lebih menyederhanakan, tapi di tempat-tempat tertentu tidak semuanya. Jadi yang tidak memiliki kartu tani bisa menggunakan KTP sambil kita membenahi kartu tani,” kata Jokowi.

BACA JUGA :   Jalan Berlubang Akibat Banjir di Semarang Bakal Ditambal

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana sendiri mengatakan telah melakukan pemetaan terhadap wilayah yang menghasilkan padi.

Ia membenarkan jika el nino memberikan dampak bagi petani, dan dirasakan sampai November 2023. Ia juga menyebut jika jadwal tanam mundur dan realisasi tanam masih rendah.

Sebagai informasi, realisasi tanam padi di Jawa Tengah kini baru 147.000 hektare atau 53% dari target. Kemudian komoditas jagung 70.000 hektare atau 93% dari target.

Namun pihaknya memastikan ketersediaan beras aman. Diperkirakan ada 6,2 juta ton dengan kebutuhan 3,9 juta ton pada 2023. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *