Pesantenanpati.com – Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Demak terus meningkat setiap tahunnya.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi persiapan pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2023, Sub Kegiatan Fasilitasi Bantuan Sosial Keluarga Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak, bertempat di Pendopo Satya Bhakti Praja, Rabu (22/2/23).
Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Demak Eisti’anah. Juga turut dihadiri Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Biro Isda Provinsi Jawa Tengah, Dinsos Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinsos P2PA Kabupaten Demak, perwakilan operator desa se Kecamatan Kabupaten Demak dan tamu undangan.
DBHCHT ini merupakan bagian dari transfer ke Daerah yang dibagikan kepada provinsi penghasil cukai dan atau provinsi penghasil tembakau.
Kepala Dinsos P2PA Kabupaten Demak Eko Pringgolaksito menyampaikan, DBHCHT ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Alhamdulillah dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau semakin tahun semakin meningkat. Tetapi bukan berarti konsumen rokoknya yang meningkat, namun karena kenaikan cukai pada konsumen rokok,” kata Eko.
Sementara itu dirinya menjelaskan bahwa di Kabupaten Demak ada sebanyak 346 KK yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
“Ada sebanyak 48 desa yang masuk dalam program penanggulangan miskin ekstrem. Sehingga berjumlah 346 KK namun bertambah menjadi 7440 KK. Karena ternyata masih banyak yang belum terinput data di dalam sistem,” ungkap Eko.
Pihaknya juga mendorong operator desa untuk melakukan percepatan verifikasi.
“Sehingga untuk para operator desa ini kita dorong untuk proses percepatan verifikasi, validasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Demak. Operator desa merupakan ujung tombak kami di bagian yang paling bawah dari Dinsos P2PA,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan bahwa alokasi dana untuk BLT DBHCHT tahun 2023 ini untuk bantuan sebesar 30 persen.
“Dari alokasi dana DBHCHT 50 % untuk kesejahteraan masyarakat di dalamnya ada 30 % bantuan langsung tunai kepada buruh tani tembakau, dan buruh pabrik rokok”, kata Eisti.
Sementara alokasi dana 20 % untuk Peningkatan kualitas bahan baku seperti pelatihan budidaya tembakau, agribisnis, bantuan pembayaran iuran jaminan perlindungan produksi tembakau bagi petani tembakau, kemudian program pembinaan industri seperti elatihan SDM, perajangan tembakau, pelintingan rokok, dan program pembinaan lingkungan sosial yakni kegiatan peningkatan keterampilan kerja seperti pelatihan menjahit, tata rias, tata boga.
Bupati Demak berharap dan berpesan kepada seluruh operator desa yang hadir pada hari ini agar tetap semangat dan giat untuk menjalankan tugasnya.
“Tetap semangat melayani masyarakat untuk rekan – rekan operator semua, saya minta input data yang benar-benar valid nggih, sehingga sasaranya tepat untuk orang – orang yang membutuhkan”, pungkasnya.
Bupati juga meminta adanya kerja sama dari semua pihak untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program BLT DBHCHT.
“Maka dari itu, saya minta agar kita selalu mengedepankan sinergitas dan komunikasi serta saling mengingatkan untuk terus menjaga integritas dan kejujuran dalam melaksanakan program ini. Jangan sampai terjadi tindak kecurangan dengan mengambil keuntungan pribadi dari program yang seharusnya bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan”, tandas Wakil Bupati Demak. (*)
“DBHCHT di Kabupaten Demak Terus Meningkat Setiap Tahunnya“. Mitrapost.com, 22 Februari 2023.