Pati, Pesantenanpati.com – Menjelang Lebaran, permintaan kebutuhan pokok di pasaran meningkat. Salah satu komoditas yang sering dicari masyarakat yaitu cabai merah.
Saat ini momen Idulfitri 1445 Hijriah tinggal menghitung hari saja. Tetapi yang dikeluhkan masyarakat saat ini yaitu harga cabai merah yang masih tinggi.
Harga cabai merah di Kabupaten Pati pada Rabu (27/03/2024) lalu mencapai harga Rp50.000 per kilogram untuk cabai merah besar teropong. Atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari sebelumnya Selasa, (26/03/2024) yang berada di angka Rp45.000 per kilogram. Kenaikannya mencapai Rp5.000 sendiri.
Kenaikan juga terjadi pada cabai dengan jenis rawit merah. Dimana pada Rabu (27/03/2024), harga cabai rawit merah mencapai Rp35.000. Harga tersebut naik dibandingkan dengan sebelumnya yang berada di angka Rp30.000. Kenaikan cabai rawit merah tersebut mencapai Rp5.000.
Sedangkan pada bulan April ini, tepatnya pada Rabu (03/04/2024) harga sudah turun sedikit, tetapi masih terbilang tinggi. Harga cabai merah keriting di angka Rp25.000 per kilogram, harga cabai merah teropong Rp40.000 per kilogram, harga cabai rawit merah Rp35.000 per kilogram, dan harga cabai rawit hijau Rp35.000 per kilogram. Data tersebut merupakan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati.
Dari bulan Maret hingga awal April ini, harga cabai dinilai masih tinggi. Akan tetapi, yang mengalami penurunan yaitu harga cabai merah teropong yang awalnya di bulan Maret mencapai Rp50.000 per kilogram, kini di awal bulan April Rp40.000 per kilogram.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno menyampaikan dengan adanya harga cabai yang tidak stabil di bulan suci puasa mendekati Idulfitri ini, Pemkab Pati harus selalu mengantisipasi supaya harga dan bahan pokok tidak sampai terjadi kekurangan.
Kemudian, wakil rakyat Pati yang sering disapa Sukarno ini menyampaikan bahwa semua harga bahan pokok di momen-momen tertentu sering terjadi gejolak harga.
“Untuk kebutuhan sehari-hari di momen-momen tertentu memang rawan terjadi gejolak harga,” ujar politisi Partai Golkar.
Pemkab Pati pun harus selalu mengantisipasi gejolak harga tersebut, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak bisa diduga.
“Sehingga harus segera diantisipasi. Sebenarnya momen-momen mau Lebaran, mau puasa, mau hari-hari besar, tahun baru itu biasanya terjadi gejolak harga. Kadang-kadang harga juga tidak bisa terkontrol,” jelas Sukarno.
Dikonfirmasi terpisah, Hadi Santoso Kepala Disdagperin Kabupaten Pati menyampaikan bahwa harga cabai memang memang mengalami naik turun. Karena dipengaruhi beberapa faktor salah satunya minimnya lahan pertanian cabai di Pati.
“Memang harga cabai (kan) fluktuatif. Harga cabai itu kan ada faktor-faktor yang mempengaruhi mulai dari di titik produksi, kemudian biaya transportasi apalagi kalau terkendala di jalan,” papar Hadi Santoso. (Adv)