Pesantenanpati.com – Dinas Perumahan dan kawasan permukiman (Disperkim) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa masih banyak kebutuhan rumah layak huni.
Bahkan di tahun 2023 ini, kebutuhan rumah layak huni masih cukup tinggi. Berdasarkan data per akhir 2022, masih ada total kebutuhan rumah layak huni sebanyak 64.109 unit.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Perumahan Disperkim Suhartono. Indikator pengukur jumlah kebutuhan rumah hunian ini disebut dengan istilah Backlog.
Kebutuhan backlog di Pati didominasi oleh masyarakat miskin maupun para milenial yang sedang merintis rumah tangga baru yang berpenghasilan rendah.
Harga tanah diduga menjadi hambatan utama dalam penambahan pasokan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Diakui Suhartono, tahun ini Pemkab Pati hanya mampu memberikan satu unit rumah saja untuk mengurangi kebutuhan Backlog.
“Tahun ini pengurangan melalui merupakan Pokir (aspirasi) dari anggota Dewan senilai Rp50 Juta,” kata Suhartono.
Meski kebutuhan rumah mencapai ribuan, Suhartono mengklaim bahwa jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Data di tahun 2015 lalu backlog tercatat sebanyak 78.518 kebutuhan rumah. Namun berdasarkan data terakhir di tahun 2022 angka tersebut turun menjadi kisaran 64.109 unit rumah,” Katanya saat diwawancara.
Penurunan ini menjadi bukti keberhasilan naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat Pati.
Selain itu, Pemkab juga ikut mengintervensi kualitas dengan menambah rumah huniannya, melalui anggaran APBD dan APBN.
Pengentasan Backlog di Kabupaten Pati juga diikuti oleh sejumlah program dari pihak luar, seperti program pokok pikiran DPR RI dan program Lembaga Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui program bedah rumahnya. (*)