Pesantenanpati.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sejomulyo Kabupaten Pati terus berkembang dalam menghasilkan hasil pertanian hingga penambahan usaha Kios Pupuk Lengkap (KPL).
Melalui Ketua Gapoktan Sejomulyo, Sujono mengatakan bahwa usaha KPL tersebut dibentuk setelah ada pengilegalan pada badan hukum.
“Sejak 2015 saya sendiri masuk kepengurusan hingga saya ilegalkan di badan hukum setelah itu kami membuat badan usaha yaitu KPL, Kios Pupuk Lengkap. dan pembangunannya gedungnya ada di situ, kira-kira ya 7 kali 12 meter,” kata Sujono, Kamis (14/7/2023).
Lebih lanjut, Gapoktan Sejomulyo sendiri berdiri sejak tahun 2012, akan tetapi dinyatakan berbadan hukum yakni pada tahun 2015. Yang dimana Gapoktan itu terdiri dari enam poktan dengan total keseluruhan anggota ada 449 orang.
Tak hanya itu, Sujono juga menyinggung terkait ia diminta menyuplai hasil pertanian oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati.
“Kami diminta untuk menyuplai hasil pertanian program pangan murah, memang harga kami dapatkan dari petani langsung kita proses dan kita tidak mengambil untung. Diminta oleh kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dua kali kami ikut,” singgungnya.
Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga pangan terlebih saat musim hujan. Di mana, banyak tengkulak atau pedagang perantara yang seenaknya membeli hasil pertanian dengan harga murah.
Diucapkan Sujono, ia telah memberikan kebebasan kepada para petani jikalau ingin menjual hasil pertanian di luar, asalkan harga sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP).
Dengan demikian, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) yang telah memberikan bantuan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM), sehingga harga komoditas tanaman pangan dapat stabil di waktu panen raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pati, melalui Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Alfianingsih Firmanwigati mengutarakan bahwa Gapoktan Sejomulyo terus berkembang bahkan ada penambahan bidang usaha lain.
“Kalau dibilang program lumbung pangan itu mangkrak, tidak benar. Salah satunya di Sejomulyo. Kelompok itu saat ini terus berkembang. Ada tambahan bidang usaha lain,” utara Alfianingsih.
“Misalnya kemarin mereka aktif mendukung gerakan pangan murah, berkolaborasi dengah Disketapang,” tutupnya. (*)