Puluhan ABK Korban Pembakaran Kapal Berhasil Dipulangkan

Pesantenanpati.com – Sebanyak puluhan Anak Buah Kapal (ABK) korban pembakaran kapal berhasil dipulangkan pada hari Senin (3/7/2023).

Terdapat sebanyak 26 ABK yang merupakan korban pembakaran kapal di wilayah perairan pulan Datu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang sudah berhasil dipulangkan.

Mereka tiba pukul 14.00 WIB menggunakan kapal Pelni KM Lawit di Pelabuhan Tanjung Mas.

Sebagai informasi, telah terjadi kasus pembakaran kapal milik warga Juwana di perairan Kalimantan Barat pada 21 Juni 2023.

Terdapat sebanyak 34 orang yang sempat tertahan, setelah berhasil dipulangkan sebanyak 26 ABK. Sementara, delapan orang ABK lagi masih di Kalimantan Barat.

“Alhamdulillah, kami 26 orang sudah pulang dalam keadaan selamat, tapi teman kami yang belum diizinkan pulang masih ada delapan orang yang terdiri dari dua nahkoda dan KKM belum dipulangkan,” ujar Salah satu ABK Kapal KM. AJB I GT.88, Ahmad Kharisma.

Ia menambahkan, jika kapalnya tidak mencari ikan dan hanya lewat di sana. Namun, pada saat itu kapalnya sudah dikerumuni banyak kapal nelayan. Sehingga terjadilah pembakaran kapal di perairan pulau datu Kalimantan Barat.

BACA JUGA :   Inspektorat Pati Blusukan ke Desa, Periksa Sistem Kelola Keuangan

“Kita hanya lewat. Kita sudah dihadang banyak kapal. Tidak ada negosiasi dan tidak ada apa,” jelasnya kepada awak media, kemarin.

Sementara itu, Ketua Barisan Muda Nelayan (BMN) Juwana Mukit menjelaskan, kuasa hukum dari Asosiasi nelayan Rembang dan Juwana akan datang ke Pontianak. Mereka akan menjemput delapan orang ABK yang belum dipulangkan.

“Jadi besok, kuasa hukum kami bersama asosiasi nelayan juwana akan berangkat ke Pontianak untuk menjemput delapan orang ABK yang masih belum pulang,” tandasnya.

Lebih lanjut, Mukit mengatakan, dari pihak kuasa hukum akan memeriksa BAP dari hasil pemeriksaan 34 ABK yang kapalnya dibakar. Apabila tidak sesuai, maka dari pihak kuasa hukum akan meminta untuk di BAP ulang.

“Nanti dari kami akan meminta keterangan ABK kapal yang dibakar, karena jangan sampai mereka ini mendapat tekanan saat di BAP,” paparnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *