Pesantenanpati.com – Kesesatan adalah hal yang merugikan bagi kaum muslimin karena dapat menghadirkan celaka untuk diri sendiri.
Tersesat sangat mungkin dialami oleh siapa saja, tak terkecuali orang muslim. Sebagai umat Islam, dianjurkan berdoa agar kembali ke jalan yang benar dan diberi petunjuk Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 108 menjelaskan kebenaran yang bersumber dari Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۚ فَمَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاۚ وَمَآ اَنَا۠ عَلَيْكُمْ بِوَكِيْلٍۗ ١٠٨
Qul yâ ayyuhan-nâsu qad jâ’akumul-ḫaqqu mir rabbikum, fa manihtadâ fa innamâ yahtadî linafsih, wa man dlalla fa innamâ yadlillu ‘alaihâ, wa mâ ana ‘alaikum biwakîl.
Doa ketika tersesat dari jalan Allah SWT
Doa Nabi Yunus AS sebagaimana diceritakan Allah SWT dalam firman-Nya melalui Surat Al-Anbiya’ ayat 87.
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ ٨٧
Wa dzan-nûni idz dzahaba mughâdliban fa dhanna al lan naqdira ‘alaihi fa nâdâ fidh-dhulumâti al lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn.
Artinya: “(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim’.”
Umat muslin juga bisa mengamalkan doa tersebut dengan membaca:
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Lâ ilâha illâ anta sub-ḫânaka innî kuntu minadh-dhâlimîn.
Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”
Sementara itu, melansir dari buku ‘Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa’ oleh Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, doa bacaan lainnya agar terhindar dari kesesatan adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idzhadaitanaa wahab lanaa milladunka rahmah, innaka antal wahhab.
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”