Semarang, Pesantenanpati.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengatakan sektor industri di wilayahnya tetap menarik, walaupun terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa pabrik.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Jateng Ahmad Aziz, membenarkan terjadi PHK di sektor industri tekstil. Pada tahun 2023, PHK telah mencapai 8.588 pekerja, sedangkan hingga Juni 2024 tercatat ada 7.437 pekerja yang diPHK.
Aziz menjelaskan kondisi industri, terutama tekstil yang dinamis, membuat perusahaan melakukan efisiensi. Adapun Perusahaan yang terkendala membayar listrik.
“Bila terpaksa, perusahaan akan melakukan PHK, tetapi perusahaan harus tetap membayarkan hak karyawannya,” tuturnya.
Menurutnya, sejumlah perlindungan dilakukan untuk mencari solusi ketenagakerjaan. Misalnya PT Dupantex Pekalongan yang telah dilakukan pertemuan bipartit.
“Kita juga bekerja sama dengan serikat pekerja, kita melakukan pelatihan pada yang purna atau kena PHK kami fasilitasi pelatihan di BLK. Misal ikut pelatihan boga, bisa menitipikan makanan ke penjual di bekas tempatnya bekerja, agar bisa memiliki pengasilan,” pungkasnya. (*)