Pengawasan Penyaluran Beras Subsidi SPHP Jadi Kunci Kendalikan Inflasi di Pati

Pati, Pesantenanpati.com – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati memaksimalkan pengawasan terhadap penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dalam rangka mengendalikan inflasi dan intervensi harga pasar.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pati, Alfianingsih Firmanwigati mengatakan gerakan pangan murah (GPM) dan pengawasan penyaluran beras SPHP juga terus digencarkan melalui sejumlah program.

“Bapanas, badan pangan nasional untuk saat ini mendapatkan tambahan anggaran sebesar hampir Rp70 miliar yang dilaksanakan untuk penanganan inflasi. Yang harus dikejar saat ini adalah penyaluran beras SPHP dengan bentuk pelaksanaan gerakan pangan murah,” ungkap wanita yang akrab disapa Fifin, Senin (24/7/23).

Beras yang digunakan untuk SPHP kualitasnya medium, dijual dengan harga terjangkau yakni Rp9.000 per kilogram, yang dikemas per 5 kilogram-an sehingga harganya Rp45.000 saja. Harga tersebut sangat murah jika dibandingkan dengan beras kualitas medium reguler yang kini mencapai Rp11.500.

Penyaluran beras SPHP di Pati dilakukan oleh Bulog disebar ke berbagai titik strategis di berbagai wilayah, langsung kepada konsumen bukan ke distributor.

BACA JUGA :   Dewan Dorong Masyarakat Lakukan Pembibitan Kelapa Kopyor Mandiri

Sementara Gerakan Pasar Murah hingga pertengahan tahun 2023 telah dilakukan sebanyak 14 kali. Sebanyak 13 kali digelar sporadik di kecamatan-kecamatan se-kabupaten dan 1 program lainnya digelar di kantor Disketapang pada tanggal 26 Juni 2023 bersamaan dengan gerakan serentak nasional.

“Ada lagi nanti tanggal 7 Agustus di hari jadi Kabupaten Pati. Nanti akan rutin dilakukan sampai bulan Desember,” imbuh Fifin.

GPM diimplementasikan dengan bazar bahan kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) murah atau di bawah harga standar pasar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *