Demak, Pesantenanpati.com – Mayat perempuan di bawah umur bertato kupu-kupu diduga menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pihak keluarga mengaku korban yang berusia 15 menuju 16 tahun itu, berubah semenjak mengenal seseorang melalui media sosial.
Ayah korban, Kuswanto (49) mengatakan putrinya tersebut sudah tak pulang ke rumah selama 1,5 bulan. Bulan kepulangan sang anak, namun dirinya justru menerima kabar duka dari polisi.
“Tidak ada kabar, tidak bisa komunikasi, tahu-tahu sudah ada kabar kayak gini. Saya bisa memastikan itu anak saya karena sama persis, ada kutil di tangan kirinya,” ujar Kuswanto dilansir dari detikjateng, Jumat (19/7/2024).
Selanjutnya, Kuswanto menyampaikan bahwa anaknya itu sudah putus sekolah sejak kelas 2 SMP. Korban ialah anak bungsu dari tiga bersaudara.
Awalnya, korban seperti remaja pada umumnya. Namun, perubahan terlihat saat sang putri mengenal seorang perempuan di Facebook.
“Ya anak biasa, main sama kakaknya. Setelah dia kenal anak yang satu ini, cewek ini, lebih parah dari yang kemarin. Temen kenalnya lewat Facebook. (Perilakunya berubah) Total,” ujarnya.
Selain itu, Kuswanto juga menyebutkan bahwa tato kupu-kupu di lengan putrinya dan di dada adalah hal baru.
“Itu baru (tato) yang di tangan. Saya juga sudah kasih nasihat nggak usah tatoan, karena cewek. Tapi kalau (tato) yang di dada saya nggak tahu,” ujarnya.
Kemudian, dia berharap agar pembunuh anaknya segera tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
“Semoga aja yang membunuh, yang tega menganiaya anak saya cepat ketemu dan diadili. Keputusannya pengadilan seperti apa saya ikut saja. Saya ikhlas,” ujarnya.
Sebagai informasi, mayat seorang wanita yang bertato kupu-kupu dan mawar ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB di sebuah perkebunan, Kabupaten Demak, Rabu (17/7/2024). Saat ditemukan, polisi mendapati ceceran darah di sekitar tempat penemuan mayat.
Diduga korban dianiaya hingga meninggal dunia, lantaran ada sejumlah luka yang ditemukan di tubuh mayat tersebut.
Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, mayat wanita tersebut hanya mengenakan celana dalam dan BH saat ditemukan di kebun warga Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak.
“(Bukti di TKP) sementara baru kami temukan bercak darah dari perjalanan sampai korban tergeletak,” tuturnya.
“Kami mohon doa restunya moga-moga dalam proses penyelidikan bisa segera ditemukan pelakunya yang melakukan penganiayaan,” sambung Winardi.
Winardi menyebutkan mayat bertato tersebut ditemukan tanpa identitas. Pihak berwajib langsung mengidentifikasi korban di rumah sakit.
“Belum ada identitasnya, makanya kita perlu melakukan proses identifikasi. Karena korban ditemukan hanya mengenakan celana dalam dan BH,” ujar Winardi. (*)