Kisah Sukses Pria Asal Pohgading Pati Buka Bisnis Konveksi

Pati, Pesantenanpati.com – Membuka bisnis dan bisa memperoleh penghasilan dari sana merupakan hal yang tak mudah dan membutuhkan banyak perjuangan dan usaha.

Meski begitu, seorang pria asal Desa Pohgading, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati berhasil melewati hal itu. Ia adalah Choirul Umam (32) yang memiliki ide dan pandangan untuk membuka usaha konveksi dan sablon hingga saat ini sudah terkenal di seluruh kalangan masyarakat Kabupaten Pati.

Ia telah membuka usaha konveksi dan sablon di rumahnya. Saat diwawancarai, ia mengaku telah membuka usaha ini sejak tahun 2015, terlebih saat masih duduk di bangku kuliah.

Selama mengawali usaha ini, Umam memproduksi sablon kaos secara mandiri. Mulai dari pemotongan, penjahitan, penyablonan, packaging, setrika, hingga distribusi.

“Saya awalnya atasi sendiri sejak 2015, saat saya masih kos di Kudus, saat saya masih duduk dibangku kuliah. Dan waktu itu lagi booming band, sehingga saya memulai menyablon kaos-kaos itu dan kaos-kaos lainnya. Mulai soko pemotongan, terus penjahitan, penyablonan, pack-aging, terus setrika, hingga sampai distribusi,” kata Umam.

BACA JUGA :   Hendak Menyalip Bus, Pemotor di Margoyoso Pati Tewas Terlindas

Di tahun 2018, Umam memutuskan untuk kembali ke Kabupaten Pati. Berkat semangatnya, ia melangsungkan usaha di tempat baru dengan lancar. Bahkan dirinya dipercaya oleh sejumlah lembaga dan perkumpulan untuk membuatkan pernak-pernik busana, mulai dari seragam sekolah, kemeja, jas, jaket, hoodie, kaos, dan pakaian olahraga.

Hingga saat ini mampu dilirik oleh brand kenamaan lokal Kabupaten Pati hingga bisa di tingkat nasional lantaran bisa memiliki produksi pakaian yang berkualitas di mata masyarakat.

“Ada yang dari Jawa maupun luar Jawa. Ada yang dari Bali, Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, tetapi belum di Maluku. Bahkan pernah ada yg dari Jepang pesan ke sini,” sambung dia.

Tak mudah bagi Umam merintis usaha ini. Sejak pertama ia memulai bisnis dengan modal pinjaman, dirinya sempat kena modus penipuan dengan sejumlah nilai uang yang cukup banyak.

“Lalu saya pada waktu itu sempat kena tipu, kira-kira itu hampir Rp4 juta lah itu, sehingga membuat saya pulang mendirikan usaha ini di rumah ini, di Desa Pohgading dan itu sampai saat ini sampe sekarang,” imbuh Umam.

BACA JUGA :   DPRD Harap Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Dapat Tekan Permainan Harga di Pati

Memulai kehidupan baru di kampung halaman membuatnya termotivasi untuk punya kontribusi bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang lain. Lantaran berusaha payah membangkitkan usahanya dengan ikut kursus jahit dan sablon yang difasilitasi Komunitas Sablon di kabupaten Pati. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *