Pati, Pesantenanpati.com – Kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Pati. Pasalnya, jumlah stok telur di Bumi Mina Tani cukup melimpah.
Hal itu pun menyebabkan harga telur ayam ras di pasaran mengalami penurunan. Harga di pasar tradisional juga menunjukkan hal yang sama.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati melalui Kabid Perdagangan Kuswantoro mengatakan hingga pertengahan bulan September tahun ini, harga telur turun menjadi Rp 26.000 per kilogram.
“Untuk harga telur memang menurun, telur ayam ras itu di awal September di harga 27 ribu per kilonya, kini sudah kembali turun menjadi 26 ribu rupiah,” ungkapnya Jumat, (15/9/2023).
Penurunan harga dianggap cukup drastis setelah mengalami Kenaikan harga yang cukup tinggi pada sekitar Mei 2023 yang lalu yakni capai Rp32.000 ribu.
Kuswantoro menyebutkan penurunan harga sudah mulai terjadi sekitar bulan Juli 2023. Dimana saat itu harga telur sudah turun menjadi Rp31.000 kilogram.
Kemudiam di bulann berikutnya turun kembali menjadi Rp30.000 setiap kilogram telur ayam ras.
Lebih lanjut, Kuswantoro menyebut bahwa harga telur memang cenderung fluktuatif. Dimana kondisi tersebut disebabkan karena jumlah pasokan pada dua bulan terakhir mengalami over produksi di Kabupaten Pati.
“Memang untuk harga pastinya fluktuatif atau naik turun di lapangan, karena jumlah stok dari peternak banyak, jadinya melimpah. Kemudian saat tidak ada stok yang nanti harga naik,” ujarnya.
Kondisi tersebut, justru berbeda jika dibandingkan dengan jenis telur ayam kampung. Yang mana hingg kini harga telur ayam kampung masih cukup stabil yakni dikisaran harga Rp32.000 per kilogram. (*)