Beras Analog Jadi Sumber Makanan Pokok Alternatif Pengganti Beras Padi

Pati, Pesantenanpati.com – Beras analog merupakan sumber makanan pokok alternatif sebagai pengganti beras padi yang bisa dikonsumsi setiap hari oleh semua masyarakat.

Pasalnya, beras analog ini berbentuk menyerupai beras padi yang diolah dari bahan baku jagung maupun singkong.

Sebagai informasi bersama, beras analog diambil dari kata analog yang berarti tiruan. Akan tetapi, jika kata analog diganti dengan kata tiruan atau imitasi, masyarakat akan mengira bahwa itu tiruan atau dalam arti palsu.

Try Hariyama, Kepala Disketapang Pati melalui Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Pati, Alfianingsih Firmanwigawati mengatakan bahwa sumber makanan pokok tidak hanya dari padi. Akan tetapi, kembali lagi dengan kearifan lokal masing-masing.

“Jadi ada sumber pangan pokok yang tidak hanya padi, yaitu beras analog. Beras analog ini adalah produk lain yang kita olah menyerupai beras yang berbahan baku jagung sama singkong, dan itu ya kembali lagi ke arifan lokal, kalau dulu kan awal mula kan bukan padi sebenarnya ya,” kata perempuan yang kerap disapa Fifin.

BACA JUGA :   Cek Cuaca Pati: Didominasi Hujan

Pihaknya juga menceritakan bahwa makanan dulu bukanlah padi, melainkan gaplek dan tiwul. Kemudian, seiring berjalannya waktu pada akhirnya beralih ke beras padi.

“Ya kalau kita baca cerita-cerita sejarah dulu kan makanan pokoknya kan gaplek, tiwul, dan kenapa berubah menjadi padi itukan ada sejarah orang-orang India yang datang ke sini, orang-orang Gujarat ke sini membawa biji-bijian termasuk padi itu tadi dan beralillah itu ke padi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Fifin menuturkan bahwa kelompok tani masyarakat Pati ada yang mempunyai inovasi untuk pengolahan beras analog berbahan baku jagung dan singkong.

“Kami punya satu kelompok masyarakat yang mempunyai inovasi untuk membuat pengolahan beras analog. Itu salah satu kelompok dari tani kita juga yang memproduksi,” sebutnya.

Lebih lanjut, upaya penggunaan beras analog menjadi sumber makanan pokok pengganti bukan sepenuhnya mengganti 100 persen. Akan tetapi lebih ke menyandingkan, sebab poteni beras analog dinilai sangat besar sekali khususnya di Kabupaten Pati.

Dengan demikian, Disketapang Pati bidang penganekaragaman pengolahan pangan akan selalu membantu para petani Pati yang mengelola beras analog dalam hal pemasaran, terlebih mengenalkan kepada semua masyarakat.

BACA JUGA :   1.886 Siswi Ikuti Kompetisi Sepak Bola Putri Tingkat SD se-Keresidenan Pati

“Dan kita membantu dalam hal pemasaran, kemudian pengenalan pemasyarakatan karena di Dinas Ketahanan Pangan ini kan ada satu bidang yang ranahnya itu penganekaragaman pengolahan pangan,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *