Pengaruh Harga Kepokmas terhadap Stunting di Pati

Pati, Pesantenanpati.com – Tidak dipungkiri bahwa harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) sangat mempengaruhi kasus stunting di Kabupaten Pati.

Dalam hal ini, dijelaskan jika harga Kepokmas yang mengalami kenaikan akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Nantinya warga akan membeli bahan yang mempunyai karbohidrat yang tinggi.

Hal ini pun mendapatkan tanggapan dari Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, M Nur Sukarno menyebut fluktuasi kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mempengaruhi penanganan stunting di Kabupaten Pati.

Harga minyak goreng dan beras sejak akhir tahun 2022 lalu terus mengalami naik turun dipengaruhi permintaan dan penawaran di pasar.

Padahal bahan-bahan tersebut sangat dibutuhkan untuk memenuhi kecukupan gizi anak penderita stunting.

“Getolnya memerangi stunting pastinya berpengaruh. Jika salah satu komoditas ekonomi itu (fluktuatif). Ini soal sistem,” ujar M Nur Sukarno saat diwawancara belum lama ini.

Dijelaskannya kenaikan bahan pokok berpotensi mengurangi kemampuan belanja masyarakat golongan menengah dan miskin.

Hal ini membuat masyarakat cenderung hanya mampu dan memilih pangan dengan karbohidrat tinggi yang notabene mengenyangkan dan akhirnya tak mampu membeli bahan untuk kebutuhan gizi yang seimbang.

BACA JUGA :   Pelaku Pembunuhan Istri di Margoyoso Dituntut 14 Tahun Penjara

“Kalau belanjanya hanya bisa segitu. Kan nggak bisa beli yang lain,” tambah Sukarno.

Untuk diketahui, kenaikan harga beras terjadi sejak bulan Desember 2022 lalu. Saat itu harga beras premium menyentuh harga Rp13 ribu.

Pemerintah Kabupaten Pati bersama Bulog juga sudah gencar melakukan operasi pasar, sayangnya kurang berdampak signifikan terhadap harga beras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *