Pati, Pesantenanpati.com – Siswa di Kabupaten Pati tepatnya di SD Negeri Jimbaran 01, Kecamatan Kayen dikenalkan asyiknya belajar bertanam sayur mayur di sekolah.
Sebagaimana diketahui, sayuran merupakan bahan makanan yang penting untuk dikonsumsi karena menyehatkan. Oleh karena itu, tak hanya mengonsumsi, para siswa diharapkan juga mengetahui darimana asal bahan makanan yang biasa mereka konsumsi.
Kegiatan penanaman sayuran sendiri dilakukan sebagai kegiatan rutin setiap hari Sabtu sehabis pulang sekolah.
Guru mata pelajaran bahasa inggris SD Jimbaran 01, Luluk Fitri Sanjaya mengatakan bahwasannya kegiatan menanam sayuran tersebut merupakan langkah awal guna memperkenalkan siswa-siswi tentang pentingnya gizi dan gaya hidup sehat.
Terlebih, mengajak siswa-siswi agar lebih aktif dalam memahami dunia lingkungan tanaman khususnya tanaman sayur-sayuran.
“Hari ini (23/9/2023) sedang melakukan kegiatan praktek yang nanti akan jadi agenda rutin di sekolah kami. Dengan memperkenalkan penanaman tanaman sayur-sayuran ya khususnya sejak dini,” kata Luluk.
“Dan saya yakin kegiatan ini merupakan langkah rutin kita bahwa penanam sayur di usia dini itu sangat bagus, sangat baik dan sangat penting sekali gizi dan gaya hidup sehat nantinya buat anak-anak juga. Apalagi anak lebih aktif untuk tahu menahu dunia lingkungan,” tambahnya.
Sayuran yang ditanam saat ini belum sepenuhnya selesai. Sehingga saat ini masih tahap awal dan akan dilanjutkan dihari berikutnya untuk proses perawatannya, dan untuk proses penanamannya setiap hari Sabtu.
Lanjut, tanaman sayuran yang ditanam oleh siswa-siswi SDN Jimbaran 01 terdapat beberapa macamnya, mulai dari menanam sayur terong, sayur cabai, sampai sayur tomat.
“Karena ini baru tahap awal ya untuk proses penanamnya, kalau untuk perawatan setiap hari ya kalau sekali aja kan nanti rusak ya. Dan ada sayur terong, terus sayur cabai, dan ada sayur tomat,” lanjut Luluk.
Penggunaan tempat yang digunakan untuk tanaman sayur pun menggunakan tempat bekas, yang sudah tidak terpakai dan masih layak digunakan. Baik seperti tempat galon air dan bungkus minyak goreng.
Hal tersebut dilakukan lantaran mengurangi penumpukan dan penyebaran sampah yang mana masih bisa dinyatakan bagus dan layak pakai.
“Kita pakai bahan dan tempat bekas ya, dari galon air itu yang sudah gak kepakai dari pada dibuang malah jadi sampah, ada bungkus minyak goreng juga ya. Karena tujuannya mengurangi penumpukan sampah, dan sayang kalau tidak dimanfaatkan padahal masi bagus dan masi bisa digunakan,” tutup dia. (*)