Fenomena Healing Trip: Liburan Singkat yang Jadi Tren

Pesantenanpati.com – Beberapa tahun terakhir, istilah “healing” semakin akrab di telinga anak muda Indonesia. Kata yang sebenarnya berarti proses pemulihan ini kini mengalami pergeseran makna.

Bagi banyak orang, healing bukan lagi sekadar menyembuhkan luka batin, tetapi identik dengan liburan singkat, jalan-jalan, atau sekadar mencari suasana baru. Fenomena ini kemudian melahirkan tren baru yang disebut healing trip.

Healing trip biasanya berbentuk perjalanan singkat ke destinasi yang tidak terlalu jauh.

Anak muda kerap memilih pantai, gunung, atau tempat dengan suasana tenang seperti glamping dan villa bernuansa alam. Alasannya sederhana seperti aktivitas sehari-hari yang padat, tekanan kerja atau kuliah, hingga kejenuhan sosial media membuat mereka merasa perlu mengambil jeda.

Liburan singkat dianggap sebagai cara paling cepat untuk mengisi ulang energi tanpa perlu cuti panjang atau biaya besar.

Media sosial punya peran besar dalam melambungkan tren healing trip. Foto-foto kabin kayu di tengah hutan, secangkir kopi hangat di tepi danau, atau senja di pantai seolah menjadi simbol gaya hidup anak muda masa kini.

BACA JUGA :   Ini Alasan Ayu Ting Ting Batal Nikah

Tak jarang, orang merencanakan perjalanan singkat bukan hanya untuk relaksasi, tetapi juga demi konten Instagram atau TikTok.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana healing trip tidak sekadar soal perjalanan, tetapi juga bagian dari konstruksi identitas di dunia maya.

Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023) menunjukkan bahwa lebih dari 60% wisatawan domestik Indonesia melakukan perjalanan singkat di akhir pekan dengan tujuan utama adalah “refreshing” dan “quality time”.

Menariknya, mayoritas berasal dari kalangan Gen Z dan milenial yang terbiasa dengan mobilitas cepat.

Tren ini bahkan memunculkan banyak layanan wisata baru mulai dari paket short escape, penyewaan villa private, hingga transportasi dengan harga terjangkau yang menargetkan pasar liburan singkat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa healing trip memberikan banyak manfaat positif. Selain menyegarkan pikiran, liburan singkat bisa memperkuat hubungan sosial ketika dilakukan bersama teman atau keluarga.

Industri pariwisata lokal pun ikut terdorong terutama destinasi-destinasi kecil yang sebelumnya kurang dikenal, kini menjadi ramai.

BACA JUGA :   Ammar Zoni Dituntut 12 Tahun Hukuman Penjara

Fenomena healing trip menunjukkan bahwa anak muda Indonesia semakin sadar pentingnya menjaga keseimbangan hidup.

Di tengah derasnya arus digital dan tekanan produktivitas, mereka mencari cara untuk menyehatkan pikiran lewat jeda singkat. Entah itu sekadar piknik sehari di pinggiran kota atau perjalanan akhir pekan ke pantai, healing trip sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *