Semarang, Pesantenanpati.com – Seorang bapak kos berinisial NY (63) di Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, terciduk anak kosnya, N, sedang mengonsumsi daging kucing. Kasus tersebut kemudian viral di sosial media.
N mengatakan dirinya menyaksikan NY membawa alat pukul, tak lama terdengar suara benturan keras pada Sabtu (3/8/2024).
“Tiba-tiba pas itu bapak kos ke sini sama bawa alat pukul. Pas ada suara keras saya keluar kamar ya. Belum tahu itu apa, terus cari-cari,” kata N dilansir detikcom, Kamis (8/8/2024).
Selanjutnya, N mengikuti NY dan menemukan kucing mati di belakang rumah. Anak kos tersebut kemudian bertanya terkait kucing mati itu, NY langsung mengaku akan mengonsumsi kucing dan meminta maaf.
“Saya yang pertama kali (viral) rekaman suara itu. Karena habis bolak-balik di sini, saya samperin. Ternyata dia ngaku sendiri. Pertama ngomong ‘maaf mas tadi habis pukul kucing, mau saya makan. Maaf kalau itu ganggu nurani anda’. Ya kaget, langsung aku rekam,” ujar N.
“Alasannya untuk obat diabetes,” imbuh dia.
Lebih lanjut, dia menerangkan penghuni kos lainnya juga sempat mendokumentasikan saat NY mengonsumsi kucing. Kucing yang dimakan tersebut biasanya diberi makan oleh anak-anak kos.
“Ngebunuhnya nggak lihat langsung. Pas lagi makan, pas malemnya, itu teman saya yang lihat pas lagi makan,” ucap N.
Menjelang Idul Fitri tahun lalu, seorang penghuni kos pernah melihat kucing dimasak didalam magic jar. Saat itu hampir diviralkan, namun dia urungkan.
“Sebelumnya liatnya karena kaget ada di magic com dia (teman satu kos). Penasaran karena bau beda. Pas dibuka temen saya, ada kucing. Udah lagi direbus. Waktu itu pas saya balik kampung,” kata N.
Kemudian, N mengatakan bahwa empat kucing yang biasanya diberi makan penghuni kos tak terlihat. Lalu, saat NY ketahuan makan kucing maka penghuni kos sepakat untuk memviralkan dan mengadukan ke polisi. Selain itu, penghuni kos juga menghubungi anak NY.
“Kalau yang akhir-akhir ini, bulan ini, ada empat kucing yang nggak pernah ke sini lagi. Ya anggepnya biasa ah udah nggak ke sini. Kan tahu biasanya ada kucing putih agak kecil, terus kucing cokelat, hitam, sama yang kemarin oren putih (yang ditemukan dimakan). Yang oren putih emang dua minggu lalu tidurnya di sini,” terang N.
“Teman saya yang lapor sempat hubungin anaknya dulu. Mau izin laporin, katanya anaknya lepas tangan,” sambungnya.
Kemudian, N beserta empat penghuni kos lainnya sedang mempertimbangkan untuk pindah kos walaupun tarif per kamar yang mereka tempati saat ini terjangkau.
“Iya mau pindah. Kemarin pak polisi juga bilang pindah saja. Di sini sebulan Rp 200 ribu, ya kondisinya seperti ini. Yang kos ada lima,” pungkasnya. (*)