Kondisi Terkini Ketua DPRD Rembang yang Ditahan di Arab Saudi

Rembang, Pesantenanpati.com – Kondisi Ketua DPRD Rembang, Supadi, baik-baik saja meskipun telah ditahan oleh otoritas Arab Saudi lebih dari enam minggu setelah terjaring razia pada 9 Juni 2024 lantaran melanggar imigrasi. Supadi masih mendekam dibalik sel tahanan Arab Saudi.

“Kondisi (Supadi) baik-baik saja dan diperlakukan baik-baik dan hanya menunggu-menunggu waktu saja persidangan dan hasilnya itu. Doa kita semoga lekas deportasi saja lah. Iya, dalam tanda kutip (Masih) dalam tahanan atau penjara,” ungkap Wakil Ketua DPRD Rembang M Bisri Cholil Laqouf dilansir detikJateng, Senin (22/7/2024).

Pria yang akrab disapa Gus Gipul tersebut, menyampaikan bahwa sidang pada hari Minggu (21/7) kemarin ditunda pelaksanaannya. Alasannya, jaksa penuntut belum dapat menunjukkan barang bukti.

“Hasilnya ditunda, jaksa penuntut umumnya di Saudi itu tidak bisa menghadirkan barang bukti untuk di sidang pembeberan barang bukti, yang dijadwalkan kemarin tanggal 21 (Juli). Jadi ya ditunda sampai kapan ada sidang selanjutnya belum mengetahui ini kapannya,” terang Gus Gipul.

Selain itu, Supadi saat ini masih berstatus tahanan dan belum ditetapkan sebagai tersangka maupun terdakwa. Hal tersebut lantaran, JPU belum dapat mengklarifikasi soal kepemilikan barang bukti saat razia.

BACA JUGA :   Pemkab Pati Siapkan Rp3,6 Miliar Buat Amankan Pilkada

“Statusnya tahanan, ya ditahan gitu aja. Hanya ditahan ya karena belum sampai ke barang buktinya. Barang bukti ini belum jelas. Ini punya siapa, ini punya siapa, untuk dijadikan status beliau ini seperti apa,” ucap Gus Gipul.

Adapun barang bukti yang diamankan pihak otoritas Arab Saudi, yakni uang tunai dalam rupa mata uang rial senilai Rp 300 sampai Rp 400 juta, gelang serupa gelang identitas haji, printer, laptop dan sejumlah dokumen.

“Kemarin sudah disampaikan barang bukti itu berupa uang dan gelang juga ada semacam dokumen izin atau tasyrik atau kartu nusuk istilahnya untuk masuk ke Arafah. Ada beberapa laptop dan printer yang disampaikan saat razia di lokasi. Uang itu nilainya 300-400 juta kalau dirupiahkan. Uangnya dalam bentuk rial,” pungkas Gus Gipul. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *