Fenomena Langit Pada Bulan April 2024

Pesantenanpati.com – Berikut fenomena langit pada bulan April 2024.

Jika kamu penggemar astronomi, fenomena langit atau fenomena astronomi wajib kamu nantikan.

Inilah fenomena langit yang akan terjadi pada bulan April 2024 :

  1. Bulan – Mars – Saturnus (6 April)

Bulan berpapasan dengan Mars dan Saturnus dan membentuk segitiga di ufuk timur jelang dini hari. Bulan dan Mars terpisah 3,7º, Bulan dan Saturnus terpisah 6,5º sementara Mars dan Saturnus hanya terpisah 3º.

  1. Gerhana Matahari Total (8 April)

Setelah terjadi gerhana bulan penumbra, menjelang Lebaran 2024 akan dihiasi oleh fenomena gerhana matahari total (GMT), di mana bayangan Matahari terhalang oleh Bulan dalam posisi sejajar dengan Bumi. Hal ini menyebabkan cahaya Matahari yang biasanya menerangi Bumi tertutup oleh Bulan, menciptakan kegelapan seperti malam hari. Sayangnya, Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena ini.

Menurut BRIN, gerhana matahari total pada 8 April 2024 tidak melintasi Indonesia, tetapi hanya bisa diamati di Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, dan Arktik. Menurut NASA, gerhana ini akan melintas di Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada, dimulai di Samudera Pasifik Selatan. Jika cuaca memungkinkan, pantai Pasifik Meksiko akan menjadi lokasi pertama di Amerika Utara yang mengalami gerhana, sekitar pukul 11:07 PDT atau pukul 01.07 dini hari WIB.

BACA JUGA :   coba

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, menyebabkan Matahari tersembunyi sebagian atau seluruhnya. Prosesnya berlangsung selama sekitar satu jam hingga mencapai fase totalitas gerhana, di mana Matahari sepenuhnya tertutup oleh Bulan. Fase totalitas ini hanya berlangsung beberapa menit sebelum Matahari kembali terlihat dan gerhana berakhir. Gerhana matahari total, di mana piringan Matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan, terjadi sangat jarang, hanya sekali setiap 360 hingga 410 tahun di lokasi tertentu.

Fenomena Gerhana Matahari Total terjadi terakhir kali pada 2021, di Benua Antartika. Sementara, tahun 2024 ini, GMT bakal menyapa sejumlah wilayah di Amerika Utara, khususnya Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.

  1. Komet setan (8 April – 21 April)

Komet langka dan masif berjuluk ‘Komet Setan’ akan melewati Bumi untuk pertama kalinya dalam 71 tahun dan kemungkinan terlihat selama periode Gerhana Matahari Total pada 8 April.

Komet yang memiliki nama resmi komet 12P/Pons-Brooks merupakan komet tipe cryovolcano (punya gunung api yang menyemburkan material seperti air, amonia, dan hidrokarbon). Dia dikenal sebagai ‘Komet Setan’ karena pembentukan dua formasi mirip ‘tanduk’ yang terdiri dari es dan gas serta ledakan berkala.

Komet ini terdiri dari debu, gas beku, es, dan bebatuan yang terikat bersama setelah pembentukan tata surya.

BACA JUGA :   Daftar Ponsel Android 2 Jutaan Punya Kamera Terbaik Tahun 2023

Selama momen gerhana, sinar Matahari akan ‘hilang’ secara tiba-tiba. Para pengamat langit nantinya akan dapat melihat langit yang luas, cukup gelap untuk mengamati bintang, planet, dan kemungkinan 12P/Pons-Brooks saat melintasi Tata Surya.

Komet ini sendiri akan berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari pada 21 April.

Komet setan ini kerap disamakan dengan komet Halley yang memiliki orbit mengelilingi Matahari selama 76 tahun, 12P/Pons-Brooks punya periode pendek, yakni periode orbit antara 20 hingga 200 tahun.

  1. Mars – Saturnus (11 April)

Mars bertemu dengan Saturnus di ufuk timur sebelum Matahari terbit. Keduanya hanya terpisah 26’ dan bisa diamati di rasi Aquarius. Mars dan Saturnus terbit beriringan pada pukul 03:32 WIB dan mencapai ketinggian 26º saat Matahari terbit.

  1. Bulan – Pleiades (11 April)

Fenomena langit ini Bulan berpapasan dekat dengan gugus bintang Pleiades dan hanya terpisah 1,5º. Pleiades dan Bulan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai saat keduanya terbenam beriringan. Bulan terbenam pukul 20:04 WIB disusul Pleiades pada pukul 20:07 WIB.

  1. Hujan Meteor Lyrid (21 – 22 April)

Hujan meteor yang berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 22 April. Setiap tahun, hujan meteor Lyrid berlangsung dari 14-30 April dan bisa diamati setelah rasi Lyra yang jadi arah datangnya, terbit pukul 22:08 WIB.

BACA JUGA :   Jangan Biarkan Earbuds Anda Kotor! Inilah Risiko yang Bisa Terjadi

Untuk pengamat yang ingin berburu meteor, waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam ketika arah datang Lyrid sudah cukup tinggi sekitar 30º di atas horison.

  1. Pink Moon (23 April)

Bulan purnama pada April dikenal sebagai Pink Moon atau Bulan Merah Muda. Menurut Old Farmer’s Almanac, nama ini berasal dari mekarnya bunga phlox tanah, bunga berwarna merah muda yang umum ditemukan di Amerika Utara.

Dikutip dari Space, bulan purnama ini akan berada di puncaknya pada 23 April 23.49 GMT (24 April 06.49 WIB).

Untuk Indonesia, fenomena ini bisa dinikmati di malam hari sebelum puncaknya, yakni 23 April.

  1. Okultasi Antares oleh Bulan (27 April)

Bulan akan tampak melintas di depan Antares, bintang terang di rasi Scorpius, dan menutupi bintang ini selama 4 jam 19 menit mulai pukul 01:36 WIB sampai pukul 05:55 WIB. Singkatnya Antares akan menghilang di balik Bulan dan kemudian muncul lagi seiring pergerakan Bulan yang melintasi Antares. Pengamat di Indonesia bisa menyaksikan peristiwa ini mulai pukul 03:39 WIB — 05:48 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *