Pesantenanpati.com – Berikut fenomena langit bulan Agustus 2024.
-
Fenomena Langit Bulan Baru atau New Moon (4 Agustus)
Bulan baru merupakan momen ketika Bulan berada dalam garis lurus dengan Bumi dan Matahari, sehingga bagian Bulan yang menghadap Bumi tidak mendapat cahaya dan tampak gelap.
Fenomena Bulan baru terjadi ketika bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Pada posisi ini, sisi Bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari, sehingga Bulan tampak tidak terlihat atau gelap. Fase ini menandai awal dari siklus Bulan yang berlangsung sekitar 29,5 hari.
Pada saat Bulan baru, kita tidak bisa melihat Bulan dari Bumi kecuali saat terjadi gerhana Matahari, di mana Bulan menutupi sebagian atau seluruh Matahari.
Bulan baru terjadi kira-kira satu kali setiap bulan, fenomena ini dipengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan bulan untuk mengorbit bumi. Namun, karena orbit bulan sedikit miring relatif terhadap orbit bumi mengelilingi matahari, ia tidak menghalangi matahari pada setiap orbit. Hal inilah mengapa tidak setiap bulan baru mengakibatkan Gerhana Matahari.
-
Bulan — Merkurius — Venus (6 Agustus)
Bulan berpapasan dekat dengan Merkurius dan Venus dan membentuk konjungsi segitiga. Bulan dan Merkurius berpapasan cukup jauh yakni 6º sementara Bulan dan Venus hanya terpisah 4º. Ketiganya bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai satu jam kisaran pukul 19:00 WIB ketika satu persatu objek tersebut menghilang di ufuk barat. Venus terbenam terlebih dahulu pada pukul 18:57 WIB disusul Merkurius 4 menit kemudian dan akhirnya Bulan pada pukul 19:23 WIB.
-
Fenomena Langit Konjungsi Planet Venus dan Merkurius (7-8 Agustus)
Pada tanggal 7-8 Agustus 2024, akan ada peristiwa langit menarik di mana Venus dan Mars akan terlihat sangat dekat satu sama lain. Kedua planet ini hanya akan terpisah sekitar 0,5 derajat di langit, membuatnya tampak berdampingan. Venus, yang sangat terang dengan magnitudo -3,9, akan jauh lebih mudah dilihat dibandingkan Mars yang lebih redup dengan magnitudo 1,3.
Untuk mengamati konjungsi ini, waktu terbaik adalah sekitar satu jam sebelum matahari terbit, di langit bagian timur hingga tenggara. Meskipun bisa dilihat dengan mata telanjang, menggunakan teropong atau teleskop dapat membantu melihat lebih jelas. Fenomena ini merupakan kesempatan langka untuk melihat dua planet besar tampak berdekatan di langit malam.
-
Parade Planet (8 Agustus)
Parade planet akan kembali menghiasi langit bumi pada 8 Agustus 2024. Ada enam planet yang akan berbaris sejajar, yakni Merkurius, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus.
Namun meskipun ada enam planet dalam parade tersebut, manusia di bumi hanya dapat melihat dua planet dengan mata telanjang, yakni Saturnus dan Mars. Menurut laman NASA pada Jumat (26/07/2024), Jupiter dan Merkurius kemungkinan tidak akan terlihat karena mereka akan berada di atau di bawah cakrawala pada pagi hari.
Sementara itu, Uranus dan Neptunus dapat terlihat dengan menggunakan alat bantu teropong maupun teleskop. Parade planet ini akan terlihat seperti cahaya yang statis.
-
Fenomena Langit Bulan — Spica (10 Agustus)
Bulan berpapasan sangat dekat dengan Spica, bintang terang di rasi Virgo dengan jarak 0,75º. Keduanya bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai saat keduanya terbenam beriringan pada pukul 22:00 WIB. Spica terbenam pukul 22:06 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian.
Untuk pengamat di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan sebagian kecil Papua, Bulan akan mengokultasi Spica dan bintang ini menghilang di balik Bulan sebelum kemudian muncul lagi. Secara global, Spica akan menghilang di balik Bulan pada pukul 18:!2 WIB dan kembali muncul pada pukul 19:52 WIB.
-
Hujan Meteor Perseid (12-13 Agustus)
Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 13 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 100 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus. Untuk lokasi pengamatan yang bebas polusi cahaya, pengamat bisa menyaksikan setidaknya 50-75 meteor setiap jam.
Rasi Perseus baru terbit tengah malam yakni pukul 00:14 WIB dari arah timur laut. Bulan yang terbenam tengah malam memberikan kesempatan berburu meteor tanpa cahaya Bulan.
-
Fenomena Langit Bulan Perbani Awal (12 Agustus)
Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
-
Konjungsi Planet Venus dan Mars (14 Agustus)
Planet Venus dan Mars berada dalam posisi yang sangat dekat satu sama lain pada tanggal 14 Agustus 2024. Fenomena tersebut biasa dikenal dengan sebutan konjungsi planet. Dalam konjungsi ini, kedua planet akan tampak terpisah kurang dari 1 derajat, yang berarti mereka akan terlihat sangat dekat di langit malam.
Venus, yang dikenal sebagai “Bintang Malam” atau “Bintang Fajar,” akan tampak lebih terang dibandingkan Mars karena lokasinya yang lebih dekat dengan Matahari dan sifatnya yang lebih reflektif. Mars, dengan warna merah khasnya, akan muncul sedikit lebih redup dibandingkan Venus. Kedua planet ini akan berada di langit barat setelah Matahari terbenam.
-
Fenomena Langit Bulan — Antares (14 Agustus)
Bulan berpapasan dengan Antares, bintang terang di rasi Scorpius dengan jarak 3,5º. Keduanya bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Antares dan Bulan terbenam beriringan. Bulan terbenam pukul 00:36 WIB dan disusul Antares pada pukul 01:06 WIB.
-
Mars — Jupiter (15 Agustus)
Sebelum Matahari terbit, Mars dan Jupiter yang terbit beriringan lewat tengah malam pada pukul 01:27 WIB berpapasan sangat dekat hanya terpisah 19’. Pasangan ini bisa diamati sampai saat Matahari terbit pada pukul 05:58 WIB.
-
Fenomena Langit Konjungsi Inferior Merkurius (19 Agustus)
Merkurius berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi inferior, Merkurius berada di antara Matahari dan Bumi, dan hanya terpisah 4,5°dari Matahari.