Pesantenanpati.com – Aplikasi viral Lensa AI dinilai memiliki masalah pada privasi? benarkah?
Zaman modern sekarang, teknologi AI terlihat telah digunakan dimanapun dan pada apapun.
Seperti yang sedang marak di Indonesia, dengan menggunakan teknologi AI ini, seseorang dapat mengedit foto atau video menjadi kartun.
Yakni Lensa AI, merupakan aplikasi yang sedang viral dalam aplikasi TikTok.
Aplikasi tersebut mampu mengubah wajah pengguna.
Jika kalian sedang aktif bermain Instagram atau Twitter di awal Desember 2022 ini, mungkin bisa jadi kalian akan melihat sebuah postingan yang menampilkan wajah seseorang dalam berbagai versi.
Postingan tersebut merupakan hasil editan foto bernama Lensa AI yang kini sedang viral dan digunakan oleh sejumlah orang di seluruh dunia, termasuk para selebriti Tanah Air.
Aplikasi Lensa AI sendiri dikembangkan oleh Prisma Labs dan menjadi aplikasi AppStore terpopuler di negeri Paman Sam.
Cara kerja nya cukup mudah yakni pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut terlebih dahulu. Kemudian jika telah selesai, pengguna hanya perlu mengunggah foto narsis dan tunggu hingga kecerdasan buatan memproses hasil foto selfie pengguna.
Aplikasi nya sendiri menggunakan generator gambar dengan menggunakan bantuan AI yang disebut Stable Diffusion (SD).
Peneliti Menilai Lensa AI Miliki Masalah Privasi
Dibalik viralnya aplikasi ini, ternyata menurut peneliti terdapat masalah dalam segi privasi.
Mengutip Teknologi.id, Jen King sebagai Peneliti kebijakan privasi dan data dari Institute for Human-Centered Artificial Intelligence Stanford University berkomentar mengenai aplikasi berbasis Artificial Intelligent tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ia meragukan sang developer yakni Prisma Labs dalam menggunakan data pribadi pengguna lewat hasil selfie.
Bukan hanya menyoal masalah privasi, aplikasi tersebut juga dipakai oleh sejumlah oknum untuk membuat hasil foto para aktor dunia ke dalam bentuk versi telanjang.
Dilaporkan oleh TechCrunch, Lensa AI mampu menghasilkan avatar para selebriti dalam keadaan bertelanjang dada hanya dengan bermodalkan foto kepala para selebriti yang telah ditempelkan ke sebuah tubuh tidak berbusana.
Hasil avatar bernuansa pornografi ini juga telah dijual oleh oknum melalui forum online seperti Reddit.
Pihak Prisma Labs sendiri tidak tinggal diam. Andrey Usoltsev selaku kepala eksekutif dan founder Prisma Labs mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi berdasar Artificial Intelligent tersebut yang melenceng. Contohnya seperti “perilaku berbahaya atau melecehkan” merupakan bentuk pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan aplikasi tersebut.
Demikian penjelasan mengenai penilaian dari peneliti perihal Lensa AI. Bagaimana Pendapatmu?