Pembayaran Digital Semakin Diminati, Penggunaan Kartu Debet Turun

Pesantenanpati.comPenggunaan sistem pembayaran digital kini semakin diminati. Berbanding terbalik, pengunaan kartu debet atau ATM kini semakin menurun.

Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo. Ia menyebut transaksi digital pada bulan Agustus lalu tetap kuat karena sistem pembayaran yang mendukung.

“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2024 tetap kuat, didukung sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa transaksi besar meningkat menjadi Rp 14.731 triliun atau 11,73% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kemudian transaksi ritel dengan BI Fast juga mengalami peningkatan menjadi 312,67 juta transaksi atau tumbuh 59,12% yoy.

Lalu transaksi menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) tercatat ada 52,55 juta pengguna dengan jumlah merchant 33,77 juta. Angka tersebut tumbuh pesat mencapai 217,3% yoy.

Layanan perbankan digital tercatat 1.871,19 juta transaksi atau tumuh 31,1% yoy. Dan transaksi uang elektronik (UE) naik menjadi 1.247 juta transaksi atau 21,5% yoy.

Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debet mengalami penurunan menjadi 591,9 juta transkasi atau 6,82% yoy.

BACA JUGA :   Spesifikasi dan Harga MacBook Air Chip M3

“Transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/debet turun 6,82% yoy menjadi 591,9 juta transkasi. Lalu transaksi kartu kredit tumbuh 22,8% yoy mencapai 41,6 juta transaksi,” ujarnya.

Ekonom Senior Poltak Hotradero mengatakan bahwa penurunan jumlah ATM tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di luar negeri. Dengan meningkatnya penggunaan QRIS, ia menilai peran ATM dinilai semakin tidak relevan.

“Penurunan jumlah ATM ini sudah menjadi tren global. Di China saja, ATM menurun hingga 150.000–200.000 unit per tahun. Ke depan, pembayaran digital akan semakin diminati,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *