Pesantenanpati.com – Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh.
Penyakit ini tidak hanya dialami oleh kalangan orang tua, namun juga dapat menyerang usia produktif.
Seperti halnya di Kabupaten Pati, Kasus Diabetes Melitus cenderung didominasi oleh masyarakat yang termasuk dalam usia produktif.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, dr Aviani Tritanti Venusia dengan usia yang mendominasi yakni antara 15-59 tahun.
“Diabetes melitus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Pati, tren jumlah kasus Diabetes di Kabupaten Pati meningkat setiap tahun. Jumlah Diabetes melitus pada usia produktif (15-59 th) juga mengalami kenaikan,” katanya belum lama ini.
Sementara itu, pihaknya menerangkan jumlah tren kenaikan kasus DM di Pati dalam kurun waktu dua tahun yakni 2021 hingga 2022, setidaknya mengalami lonjakan hingga kurang lebih 5000-an kasus.
Dari data tahun 2021 tercatat, terdapat sebanyak 19.900 penderita baik yang ditemukan dan juga dilayani untuk mendapatkan pengobatan.
Sedangkan di tahun 2023, pihaknya telah mencatat sebanyak 25.584 pasien yang terkonfirmasi menderita kencing manis.
“Tren kenaikan Kasus DM dapat dilihat dari kenaikan jumlah penderita DM yang ditemukan dan dilayani pada tahun 2021 ada 19.900 kasus kemudian naik menjadi 25.584 Kasus pada tahun 2022,” jelas dr Aviani.
Lebih lanjut, Ia juga menyebutkan bahwa tren kenaikan juga tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Pati. Bahkan menurut data yang diluncurkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa adanya terjadinya peningkatan diabetes dari 6,9 persen pada 2013 menjadi 8,9 persen pada 2018.
“Secara Riskesda misalnya tren kenaikan juga terjadi sejak mulai tahun 2013 hingga 2018, yang awalnya 6,9 persen meningkat 8,9 persen itu tadi,” terangnya. (*)