Pati, Pesantenanpati.com – Berada di era digital, masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terpengaruh pada berita hoaks dan bisa lebih bijak memilih informasi.
Para generasi muda yang dinilai lebih pandai dan cerdas pun diharapkan menerapkan hal tersebut. Forum-forum literasi pada era digital juga dinilai perlu ada.
“Jadi perlu banyak mengadakan forum-forum literasi digital, jadi agar masyarakat kita itu tau dan menjadi cerdas dalam bermedia sosial. Jadi selain itu juga bisa membedakan mana yang benar yang bisa dipakai dan mana yang salah tidak bisa dipakai,” kata Anggota Komisi E Dewan Perwakilam Rakyat (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Tazkiyatul Muthmainnah.
Ia mengaku prihatin dengan berita yang beredar yang menunjukkan betapa berbahayanya mempercayai berita hoaks, maupun missinformasi.
“Saya membaca berita, seorang ayah babak belur dikeroyok oleh warga dan dihakimi massa hanya karena berita yang belum tuntas. Jadi seorang perempuan yang curhat kekakaknya kalau ia dirusak ayah, dan belum selesai cerita, kakaknya langsung membikin pengumuman teriak-teriak tetangganya pada dateng dikira merusak-merusak yang lain, dia menyampaikan bahwa ia dihamili oleh ayahnya,” ucapnya.
“Padahal yang dimaksut adeknya ini dirusak mentalnya, tadi pagi saya baca berita-berita, itu sangat memprihatinkan sekali,” tambahnya.
Selanjutnya, ia memberikan contoh lain mengenai kasus Pemilu pada beberapa waktu lalu. Yang dimana hal itu belum benar atau belum final tetapi sudah disampaikan ke media sosial. Sehingga hal itu membuat heboh dan tentunya sangat merugikan pada masyarakat.
Dituturkan Muthmainnah, generasi muda yang cerdas dalam bermedia sosial yakni yang bisa memahami, mencerna, memilah, kritis dan bisa menyalin hal apa yang layak untuk disebarkan ke masyarakat lain.
“Jadi perlu mencerna informasi. Jadi manusia yang cerdas dalam bermedia sosial itu yang pertama bisa memahami, kemudian bisa mencerna, kemudian bisa memilah dan bisa mengkritisi. Intinya yang cerdas bermedsos itu salin apa yang akan kamu sharing dan harus tau ini layak disharing dan ini yang tidak layak,” tutupnya. (*)