Pesantenanpati.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati menanggapi adanya wacana kenaikan setoran awal ibadah Haji.
Sebagai informasi, terdapat wacana bahwa Kemenag juga mewacanakan akan menaikkan uang muka atau setoran biaya haji menjadi Rp40 Juta per orang dari sebelumnya Rp25 juta.
“karena biaya haji tinggi, maka ada wacana setoran awalnya dinaikkan saja. Tapi setoran awal kita masih sama cukup Rp25 juta rupiah. Tapi karena Bipih-nya tinggi pelunasannya banyak,” hal ini diungkapkan oleh Abdul Hamid, Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh kantor Kemenag Kabupaten Pati.
Wacana kenaikan Setoran awal tersebut diusulkan oleh forum mudzakarah perhajian yang diselenggarakan Kemenag belum lama ini.
Hamid menjelaskan, usulan kenaikan biaya setoran awal tersebut terkait pengetatan ketentuan persyaratan haji istitha’ah atau kemampuan melaksanakan haji secara fisik, mental, dan bekal finansial untuk perjalanan dan biaya keluarga yang ditinggalkan.
Seiring dengan membengkaknya subsidi yang ditanggung oleh BPKH, maka perlu merumuskan kembali konsep istitha’ah supaya lebih relevan dengan kondisi saat ini.
“Ini berkaitan dengan istitha’ah. Kalau setoran awalnya tidak memungkinkan itu kan secara finansial tidak istitha’ah tidak ada kewajiban untuk haji,” jelas Hamid kepada awak media.
Sementara, dilihat dari sisi perekonomian, Kami meminta wacana kenaikan biaya pemberangkatan dan setoran awal haji ini kepada Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, M Nur Sukarno. Menurutnya, dari sudut finansial ini memang memberatkan masyarakat.
Politisi dari Partai Golkar tersebut bahkan mengatakan, bila dana haji ini tidak diturunkan, maka akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada Kemenag nantinya.
“Gambaran biaya haji tahun ini sebesar Rp69 jutaan memang sangat memberatkan jamaah karena harus melunasi kekurangan sebesar Rp44 juta-an. Kemungkinan besar kalau tidak bisa turun biaya Haji dampaknya jamaah Haji yang berhak berangkat di tahun ini banyak yang mundur, ini menjadi preseden buruk bagi pemerintah (Kemenag),” ujarnya.
Ia mengharapkan ada solusi dari pemerintah untuk meringankan dana haji ini. Ia memberikan wacana agar mengurangi komponen biaya haji. Sehingga pembiayaan operasional bisa lebihefisien.
“Solusinya mungkinkah kembali seperti dulu, komponen makan 3x sehari dikurangi bahkan ditiadakan, demi biaya haji tahun ini lebih terjangkau oleh jemaah haji secara umum,” ujarnya. (adv)