Sambut Ramadan 1444 H, Masyarakat Kelurahan Suryatmajan Yogyakarta Gelar Tradisi Ruwahan

Pesantenanpati.com – Menyambut Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriyah, masyarakat Kelurahan Suryatmajan Kota Yogyakarta menggelar tradisi Ruwahan.

Kegiatan adat dan budaya tahunan ini diramaikan oleh warga enam kampung se-Kelurahan Suryatmajan.

“Ruwahan atau Nyadran ini merupakan kegiatan adat dan budaya tahunan, yang dilaksanakan setiap tanggal 14 Ruwah atau Jawa, untuk menyambut datangnya bulan Ramadan,” kata Lurah Suryatmajan, Weda Satriya Negara, saat kegiatan Ruwahan.

Adapun enam kampung yang mengikuti tradisi Ruwahan ini diantaranya adalah kampung Cokrodirjan, Gemblakan Bawah, Gemblakan Atas, Ledok Macanan, Sosrokusuman dan Suryatmajan.

“Dari enam kampung yang ada di Kelurahan Suryatmajan, masing-masing membawa apem, ketan, kolak, dan ditambah ulu bekti yang diberikan ke kelurahan untuk didoakan bersama. Itu sebagai perwujudan rasa syukur dari masyarakat,” terangnya.

Weda menjelaskan, makna Ruwahan menyambut bulan Ramadan ini merupakan bagian dari memanjatkan doa agar ibadah puasa nanti berjalan lancar.

Sedangkan apem menjadi sajian khas dalam Ruwahan, berasal dari Bahasa Arab afuum yang berati ampunan, sehingga saling memaafkan dan bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan hati yang ikhlas.

BACA JUGA :   Tradisi Paling Mengerikan yang Hanya Ada di India

“Kegiatan ini juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas nikmat dan berkah yang dirasakan, selain itu untuk silaturahmi dan doa bersama demi kesehatan, keselamatan dan kemakmuran masyarakat di Kelurahan Suryatmajan,” ujarnya.

Kemudian Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Danurejan, Bambang Endro Wibowo mengatakan, selain untuk melestarikan tradisi dan budaya, harapannya upacara Ruwahan juga bertujuan untuk menambah pengalaman atraksi serta wisata seni budaya, bagi pengunjung yang sedang berwisata di Kota Yogya.

“Ini merupakan bagian dari menjaga tradisi, dari masyarakat untuk saling mendoakan agar senantiasa selamat dan sentosa, serta selalu diberi kemakmuran dan kesejahtetaan, juga menjadi daya tarik wisata berbasis budaya lokal,” ungkapnya.

Sedangkan untuk rute Kirab Ruwahan ini dimulai dari Jalan Perwakilan, melewati jalan Malioboro, mengarah ke Jalan Suryatmajan, dan berakhir di Kantor Kelurahan Suryatmajan.

Masyarakat yang mengikuti kirab pun mengenakan pakaian adat jawa disertai dengan sajian apem yang disusun menjadi gunungan, serta sajian ketan dan kolak.

Kegiatan kirab dipimpin pasukan Bregada Suryatmaja Adi Nurwidianto, setelah sampai di Kantor Kelurahan Suryatmajan, dilakukan prosesi upacara serah terima sajian apem, ketan, kolak, dan ulu bekti dari enam kampung kepada Kelurahan Suryatmajan. Setelah itu dilakukan doa bersama dan arak-arakan gunungan. (*)

BACA JUGA :   Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadan

 

Sambut Ramadan 1444 H, Masyarakat Kelurahan Suryatmajan Yogyakarta Gelar Tradisi Ruwahan“. Mitrapost.com, 8 Maret 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *