Pesantenanpati.com – Usai kajian atau ketika majelis selesai, maka biasanya membaca doa penutup majelis.
Dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa duduk dalam majelis dan banyak berkata sia-sia, lalu sebelum bangkit membaca doa penutup majelis berikut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa ‘anta astagfiruka wa ‘atubu ilaik.
Artinya: Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu’.
Selain doa di atas, doa lainnya yang bisa dibaca adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ الْيَقِيْنِ مَاتَهَوَنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَا اللَّهُمَّ مَتَعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ تَأَرَنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
Allahummaqsim lanaa min khasy-yatika maa tahuulu bihi bainanaa wa baina ma’shiyyatika wa min thaa’atika maa tuballighuna bihii jannataka wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihii ‘alainaa mashaa-ibad dunya.
Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarinaa wa quwwatinaa ma ahyaytanaa waj’alhul waaritsa minnaa waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadaanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.
Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.”
“Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami.”
“Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.” (*)