Teknologi Penggilingan Gabah di Sawangan Magelang Bantu Dongkrak Kualitas Beras

Pesantenanpati.comTeknologi penggilingan gabah di Kecamatan Sawangan, Magelang berhasil membantu petani meningkatkan kualitas hasil panen.

Ketua Koperasi Produsen Gatos Bumi Jawi, Handono, penggunaan mesin pengering gabah lebih efektif dan efisien. Pengeringan gabah tidak lagi dilakukan secara manual yang bergantung pada panas sinar matahari.

Mengeringkan gabah secara manual membutuhkan waktu yang lama. Terlebih pada musim hujan saat sinar matahari tidak maksimal.

“Jika mengeringkan secara manual, harus menjemur (gabah) kalau pagi panas paling cuma bisa 2 jam, terus hujan. Satu minggu menjemur gabah satu sampai tiga ton itu belum kering,” jelasnya.

Dengan menggunakan teknologi vertical dryer, gabah cukup masuk oven selama 12 jam untuk kemudian siap digiling. Proses pengeringan ini mampu mengurangi kadar air hingga tersisa 13 persen. Mesin pengering mampu menampung enam ton gabah untuk sekali produksi.

“Gabah kering panen kita proses 12 jam. Setelah kering (bisa) langsung digiling menjadi beras turun giling,” terangnya.

Mesin pengering sudah dilengkapi blower yang mampu memisahkan gabah isi dan gabah hampa. Sehingga nantinya gabah yang digiling hanya gabah berisi butiran beras utuh.

BACA JUGA :   Masyarakat Temanggung Diminta Waspada Hujan Ekstrem yang Dapat Sebabkan Longsor

“Kami juga ada mesin sortir warna beras. Jadi bisa memisahkan beras merah yang warnanya harus merah semua. Begitu juga beras putih mentik wangi susu, keluar sudah jadi beras premium,” kata Handono.

Teknologi yang digunakan menghasilkan kualitas beras terbaik yang memiliki harga tinggi di pasaran.

“Menggunakan teknologi ini jumlah beras yang rusak bisa dikurangi. Nilai jual beras lebih tinggi karena banyak beras kepala (beras utuh). Lewat proses ini, menir (beras patah) bisa tersisa hanya lima persen dari total jumlah produksi,” jelasnya.

Hasilnya, beras organik mentik wangi susu bisa dijual seharga Rp21.000 per kilogram. Sedangkan beras biasa nonorganik seperti jenis IR 64, dihargai Rp13.500 sampai Rp14.000 per kilogram. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *