Pati, Pesantenanpati.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah menyampaikan pentingnya tempat ramah disabilitas terutama di kantor-kantor pelayanan masyarakat.
Tempat ramah disabilitas dapat menciptakan kenyamanan, keamanan bagi warga masyarakat penyandang disabilitas.
Sejauh ini, Muntamah mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati belum memaksimalkan tempat ramah disabilitas, tetapi sebagian kecil sudah ada yang menyediakan tempat tersebut.
Oleh karena itu, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mendorong adanya pembentukan tempat ramah disabilitas, karena tempat seperti itu sangatlah penting bagi warga masyarakat yang membutuhkan.
“Memang di Pati sudah ada, hanya saja tempat ramah disabilitas ini jumlahnya masih sedikit. Pemkab harus segera mengadakan tempat ramah disabilitas,” ujarnya.
Kemudian, kantor yang digunakan untuk pelayanan publik atau masyarakat, harus tetap menyediakan jalan khusus untuk kursi roda. Pemberian fasilitas umum khusus disabilitas itu akan sangat membantu kenyamanan mereka.
“Hal ini harus diadakan karena ini merupakan tempat ramah disabilitas. Terlebih di kantor-kantor pelayanan masyarakat juga harus menyediakan tempat yang dilalui oleh kursi roda,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah belum lama ini, Suratno selaku Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Pati mengatakan bahwa fasilitas umum di Pemkab Pati kurang.
“Sejauh ini untuk (khususnya) untuk fasilitas umum akses disabilitas, masih sangat kurang contoh seperti di pendopo ini seharusnya tidak seperti itu landainya (harus ada tandanya, kurang landau),” ujar Suratno saat ditemui di Pendopo Pati.
Suratno mengharapkan ke depannya sebelum pembuatan atau pembangunan, para penyandang disabilitas dilibatkan. Sehingga fasilitas yang dibangun untuk penyandang disabilitas lebih tepat sasaran.
“Harapan saya nanti sebelum pembangunan harusnya teman-teman disabilitas dilibatkan untuk mencoba (sudah pas apa belum) agar nanti ke depannya kalau sudah jadi (istilahnya) tidak muspro, bisa dimanfaatkan. Daripada sudah jadi ternyata tidak bisa dipakai kan (muspro) nanti bongkar lagi biaya lagi,” paparnya. (Adv)