Manfaat Puasa Secara Ilmiah

Pesantenanpati.com – Menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban yang harus ditunaikan ummat Islam ketika bulan Ramadan. Tak hanya itu, menjalankan puasa Ramadan merupakan bagian dari rukun Islam yang ketiga.

Menjalankan puasa merupakan bagian dari upaya pembersihan jiwa, melatih diri untuk menahan hawa nafsu, meningkatkan keimanan, dan hal lainnya.

Tak hanya itu, puasa juga memiliki manfaat secara ilmiah. Berikut penjelasannya.

Menjaga Kesehatan Jantung

Menjalankan puasa ternyata membantu menurunkan risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi. Puasa membuat kita bisa mengatur pola makan menjadi lebih sehat.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Puasa juga membantu kita meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika kita melakukan puasa sepanjang hari, metabolisme tubuh akan lebih efisien karena adanya pelepasan hormon adiponektin. Dimana hormon tersebut bisa membantu setiap sel organ dan otot tubuh menyerap lebih banyak nutrisi. Sehingga semakin baik pula tubuh menjalankan berbagai fungsinya.

Bantu Kendalikan Nafsu Makan

Puasa membantu kita mengendalikan nafsu makan sehingga bisa kembali normal. Utamanya bagi penderita obesitas, yang kesulitan untuk mengatur hormon pemicu rasa lapar sehingga mendorong untuk makan secara berlebihan.

BACA JUGA :   Belum Bayar Hutang Puasa Tapi Sudah Ramadhan Lagi?

Saat rutin puasa, tubuh kita akan secara otomatis mengatur kembali produksi hormon pemicu lapar dan hanya melepaskannya ketika tubuh benar-benar membutuhkan asupan makanan.

Fungsi Otak Meningkat

Puasa memiliki dampak baik bagi kesehatan otak. Dengan berpuasa, akan mendorong produksi protein yang mendukung pembentukan dan perkembangan saraf.

Protein tersebut akan mendorong sel punca (induk) di otak untuk mengeluarkan sel-sel saraf baru sehingga timbul berbagai reaksi kimia yang berdampak baik terhadap sistem kerja otak. Selain itu, protein tersebut juga membantu melindungi sel otak dari kelainan, seperti alzheimer.

Mengaktifkan Detoksifikasi

Saat berpuasa, sistem pencernaan seperti hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus halus beristirahat selama sekitar 12 jam atau melakukan detoksifikasi.

Sehingga puasa bermanfaat untuk mengurangi kerusakan akibat radikal bebas. Detoksifikasi merupakan proses tubuh dalam memperoleh gizi yang tepat dengan memberikan kesempatan untuk membuang zat-zat beracun dalam tubuh.

Baik untuk Kesehatan Mental

Puasa juga memiliki manfaat untuk mental yaitu mengatasi stres lebih baik, meningkatkan suasana hati, serta lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Saat puasa, jumlah hormon kortisol yang diproduksi kelenjar adrenal lebih stabil sehingga bisa mengurangi stres.

BACA JUGA :   9 Jenis Olahraga Saat Puasa Agar Tubuh Tetap Bugar dan Sehat!

Saat puasa asupan karbohidrat, lemak, dan lain-lain berkurang, sehingga akan meningkatkan kemampuan berpikir. Apabila otak mampu berpikir jernih, maka emosi akan terkontrol dan stres dapat diminimalkan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *