Pesantenanpati.com – China uji coba jaringan 6G setelah luncurkan satelit. Hal tersebut menjadikan China sebagai penguji jaringan 6G pertama di dunia.
China diketahui mejadi salah satu negara dengan kemajuan teknologi modern.
Diketahui, beberapa waktu lalu China menjadi negara pertama yang menguji jaringan 6G.
China meluncurkan satelit untuk menunjang jaringan 6G.
Satelit ini unik karena dirancang untuk mengorbit Bumi lebih dekat dibanding yang lainnya yakni sekitar 500 km di atas permukaan Bumi.
Orbit 113 BT Orbit rendah menandakan satelit bisa mengirim dan menerima data lebih cepat dan andal dibanding satelit yang jaraknya lebih jauh.
Teknologi satelit ini dikembangkan bersama Chinese Academy of Sciences merupakan terobosan baru.
Dikutip dari Gizmo China, satelit dibangun dengan teknologi lokal yang dapat memperbarui dirinya sendiri dari luar angkasa dan mengelola operasinya secara otomatis, menjadikannya cerdas dan efisien.
China Mobile berencana tetap menjalankan uji coba teknologi untuk melihat bagaimana cara terbaik menghubungkan ruang ke Bumi, menjadikan jaringan komunikasi global lebih cepat dan mudah diakses semua orang.
Ini akan mendorong kemajuan lebih jauh lagi dalam kecepatan telekomunikasi, mengingat saat ini jaringan 5G masih tergolong baru di beberapa bagian dunia dan penyebarannya belum merata.
Melansir Wccftech Selasa (20/2/2024), meskipun belum ada nama resmi dari satelit itu, China Daily mengabarkan bahwa satelit merupakan satelit uji orbit rendah Bumi (low Earl orbit/LEO) pertama di dunia yang menggunakan konektivitas 6G.
Menurut China Mobile, gabungan semua fitur ini memungkinkan pengoperasian jaringan inti di orbit yang efisien dan andal.
Uji coba dilakukan oleh tim peneliti, di bawah pimpinan Profesor Zhang Chao dari Fakultas Teknik Penerbangan, Universitas Tsinghua.
Peneliti menggunakan gelombang frekuensi tingkat tinggi, bernama vortex milimeter wave. Jaringan 6G disebut bisa digunakan untuk sistem senjata dan pertahanan.
Uji coba juga dilakukan di kompleks Olimpiade Musim Dingin Beijing. Mereka membangun sistem nirkabel yang bisa mengadakan siaran langsung secara simultan lebih dari 10.000 siaran kualitas high-definition.
Gelombang milimeter vortex yang digunakan pada 6G berbeda dengan frekuensi radio komunikasi yang digunakan selama 100 tahun belakangan. Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Zhang Chao.
Tim peneliti mengembangkan alat transmisi supaya gelombang ini bisa berputas dalam tiga cara berbeda, untuk membawa data tambahan.
Mereka juga mengembangkan alat penerima yang bisa membaca kode data dalam jumlah banyak dalam sepersekian detik.
Jaringan 6G disebut lebih cepat 100 kali dibandingkan 5G, bisa digunakan untuk komunikasi bawah laut sampai luar angkasa.
Satelit ini menjawab tantangan teknologi saat ini maupun masa depan dalam layanan internet dengan bandwidth yang lebih tinggi. Serta memberikan menghadirkan landasan untuk jaringan ruang angkasa dan darat yang terintegrasi di masa depan.