Warga Desa Serutsadang Protes Keberadaan Kandang Ayam yang Timbulkan Bau Busuk

Pati, Pesantenanpati.com – Warga Desa Serutsadang Kecamatan Winong datangi Kantor Kepala Desa, keluhkan bau busuk dari kandang ayam milik seorang warga.

Mereka juga menuntut akan pertanggungjawaban dari pemilik kandang ayam yang letaknya berdekatan dengan rumah warga tersebut. Mereka merasa geram lantaran bertahun-tahun merasa tidak nyaman dengan bau dan bahkan mengundang lalat hingga ke rumah-rumah warga sekitar kandang.

Warga yang datang didominasi oleh para pemuda, bapak-bapak dan bahkan ibu-ibu guna melakukan proses mediasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa setempat. Dalam proses mediasi dipimpin langsung oleh Kepala Desa Serutsadang, Endro Waliyono.

Melalui salah satu perwakilan warga, Ahmad Suwandi (50) mengatakan bahwa pihaknya menuntut agar ada pemindahan dan bahkan penutupan kandang tersebut.

“Karena sudah kebangetan baunya mas, kami menuntut agar ini ditutup atau bisa dipindahkan, karena dekat dekat pemukiman warga ini,” ucapnya.

Sementara itu, melalui perwakilan pengelola kandang ayam, Ahmad Widiono mengatakan bahwa selama ini pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengganggu lingkungan sekitar kandang. Pihaknya mengaku akan berupaya agar yang dikeluhkan masyarakat tidak terjadi kembali.

BACA JUGA :   Banjir Tak Kunjung Surut, Kerugian Ditaksir Mencapai Miliaran Rupiah

“Selama ini kita sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak mengganggu lingkungan, Insyaa Allah ke depan kami akan lebih baik lagi,” katanya saat diwawancarai awak media.

Lebih lanjut lagi, pihak pemangku desa melalui Kepala Desa Endro Waliyono mengatakan audiensi yang dilaksanakan masih belum menemukan titik temu dikarenakan sang pemilik bernama Wagimen justru tidak datang menemui warga.

Ia mengungkapkan bahwa mediasi akan kembali dilakukan dengan mempertemukan warga yang terdampak dan juga pemilik dari kandang tersebut.

“Audiensi kembali digelar rencana pekan depan, karena hari ini yang punya kandang tidak datang, tadi masih belum ada titik temu,” terangnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *