Pati, Pesantenanpati.com – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati tengah serius menangani persoalan stunting di wilayahnya.
Berbagai upaya atau program strategis dilakukan demi menurunkan angka masalah gizi kronis tersebut.
Setidaknya ada kegiatan jangka pendek dan jangka panjang yang dicanangkan Disketapang dalam pengentasan stunting.
Tri Hariyama, Kepala Dinas Ketahanan pangan Pati menjelaskan bahwa program jangka pendek yang dilakukan untuk stunting diantaranya memberikan bahan pokok dan gizi tambahan berupa beras dan kacang hijau untuk ibu hamil.
Hak ini untuk memastikan ibu hamil dan balita mendapatkan gizi yang cukup selama masa pertumbuhan dan perkembangan, terutama bagi rumah tangga.
“Kita memberi makanan tambahan dan memberikan bantuan mereka berupa beras, kacang hijau,” papar Tri Hariyama saat diwawancara Mitrapost.com, Senin (5/6/2023).
“Tahun kemarin gabah cadangan pangan kita saluran untuk stunting tahun ini juga sama Kita proses menjadi beras baru kita salurkan untuk stunting. juga untuk daerah rawan banjir juga paceklik nelayan,” imbuhnya.
Sementara untuk program jangka panjang diwujudkan dengan ketahanan pangan yang diwujudkan dengan membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
lebih lanjut, Tri Hariyama mengatakan tugas penanganan stunting di Kabupaten Pati tidak hanya dilakukan oleh Disketapang melainkan seluruh Dinas di Pati.
Pemkab Pati sebelumnya telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang terdiri dari seluruh OPD.
“Stunting data akuratnya ada di DKK. kita salah satu anggota tim. Dinas ketahanan pangan tidak berdiri sendiri,” tuturnya.
Hal itu sebagaimana amanat Peraturan Presiden tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2022, salah satu prioritas penggunaan Dana Desa adalah untuk ketahanan pangan dengan besaran minimal 20 persen dari total pagu yang diterima Desa. (adv)