Dinkes Pati Tak Permasalahkan WNI yang Tempuh Pendidikan Dokter di Luar Negeri

Pati, Pesantenanpati.com – Menanggapi dari RUU Kesehatan yang akan beri kesempatan lulusan luar negeri menjadi dokter di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia mengaku tak mempermasalahkan latar belakang pendidikan mau itu luar negeri ataupun dalam negeri.

Namun ia mengaku mendukung jika ada WNI yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Selain itu, menurutnya, mencari ilmu dan pengetahuan yang luas tidak hanya di Indonesia saja, melainkan bisa dimana saja termasuk di luar negeri.

Yang dimana ketika bertemu dengan Warga Negara Asing (WNA) pastinya ada pikiran, pandangan bahkan pendapat yang bisa saling bertukar guna mencapai apa yang diinginkan dan menjadi tujuan ketika hendak melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Terlebih di luar negeri memiliki jalas akses, sarana dan prasarana (Sapras), dosen yang sudah internasional.

“Saya mendukung, anak saya juga nanti bakal tak dorong biar bisa kuliah di luar negeri. Kenapa kok pengen kuliah di luar negeri gak di sini tok, karena yang namanya membuka jendela dunia itukan luas ya. Kalau di sini nanti ketemune putri terus ini terus kan engga, tapi kalau di luar negeri kan mungkin ketemu dengan orang-orang dari negara lain yang bisa bertukar pikiran, pendapat, bisa melihat dunia luar yang tidak hanya di Indonesia saja dan banyak yang bisa dicapai di sana,” kata Aviani.

BACA JUGA :   Dishub Akan Bina Jukir yang Tarik Parkir Tak Sesuai dengan Perda

“Dan di sana juga akses, sapras banyak yang lebih maju dari kita. Guru dosen juga kan sudah mencapai tarif Internasional dan lain sebagainya,” lanjut ia.

Dijelaskan Aviani bahwa bukan berarti di Indonesia tidak bisa melakukan hal itu. Sebab, banyak warga negara asing yang melanjutkan pendidikannya di Indonesia dan khususnya di UGM, UI dan lainnya.

Dengan demikian, pihaknya berharap kepada anak Indonesia dengan lulusan luar negeri bisa menimba ilmu, kreativitas, dan pengalaman yang didapat bisa diterapkan dan diwariskan ke Indonesia nantinya.

“Harapannya kan ilmunya yang diserap banyak, semakin kreatif dan nanti setelah dari luar negeri pulang kesini ke Indonesia sudah banyak membawa ilmu jadi gak cuman bawa gengsi-gengsi doang,” harapnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *