Pati, Pesantenanpati – Dampak musim kemaru sudah dirasakan puluhan desa di Kabupaten Pati. Dampak kemarau yang dirasakan adalah kekeringan yang saat ini sudah melanda sebanyak 61 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Bumi Mina Tani.
Wilayah tersebut diantaranya Kecamatan Jakenan dengan total desa terdampak 13 Desa, Kecamatan Pucakwangi dan Jaken yang masing-masing 11 Desa, Kecamatan Winong sebanyak 9 Desa, Kecamatan Kayen 6 Desa dan Kecamatan Tambakromo 5 Desa.
Kecamatan Gabus sebanyak 4 Desa, Kecamatan Sukolilo 2 Desa serta Kecamatan Kecamatan Tayu, Desa Dororejo.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo mengungkap 61 Desa tersebut, merupakan wilayah yang telah diprediksi akan mengalami kekeringan dari total 192 Desa yang berpotensi terdampak musim kemarau.
Saat ditemui, pihaknya mengungkapkan bahwa kekeringan yang terjadi masih akan berpotensi meluas. Hal tersebut didasarkan bahwa berdasarkan prediksi BMKG menunjukkan wilayah Kabupaten Pati Pati akan memasuki musim hujan sekitar awal bulan November 2023.
“Tahun ini memang kemarau lebih panjang, Perkiraan BMKG turun hujan itu masih di bulan November Minggu awal. Oktober saja masih belum hujan nanti,” ungkapnya kepada mitrapost.com pada Rabu, (13/9/2023).
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan menanggapi bencana kekeringan tersebut setidaknya telah mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah yang dinyatakan kekeringan.
Ia menegaskan setidaknya hampir setiap hari telah mengirimkan mobil tangki air bersih. Hingga kini setidaknya telah menyuplai lebih dari 300 tangki.
“Hingga kini hampir semua desa itu sudah mengajukan, perlu diimbau warga harus dapat menghemat air hingga musim penghujan nanti. Dari keseluruhan kita libatkan instansi lainnya dan juga CSR, lebih dari 300 tangki yang sudah didistribusikan,” tegasnya. (*)